Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gemercik Rasa

20 Juni 2021   10:37 Diperbarui: 20 Juni 2021   10:44 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemercik, mengingatkan pada seikat senyum, yang terus menggoda yang landai bak ilalang dari setiap peristiwa 

Gemercik, raut wajah ketabahan memahat langit dan bumi menyisir peristiwa alami yang terus mengukir hingga lembaran terkoyak. 

Gemercik, suara ibu nan memahat hati hingga melodi sabda nabi dengan merdu, menyentuh hati saat kalam illahi, bergema 


Gemercik, suara anak anak yang merekah tutur sapa. Bila nestapa hinggap di dada. Lengkingan tangis, ruruh deras bersama air mata 

Gemercik, suara menyatu dalam kerinduan, ibu dan anak yang tertutup dalam selimut manja 

____ ibu, bolehkah aku mencium_mu   sebagaimana kerinduan ini. Aku lelah ibu melewati perjalanan kali ini 

____ terkadang aku merasa goyah, mampukah aku melewati rasa sakit yang tak kunjung reda, melewati kebencian yang tak bersandar. Kesalahan yang tak mendasar bagai kaki tak menapak bumi 

Ibu aku lelah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun