Gemercik, mengingatkan pada seikat senyum, yang terus menggoda yang landai bak ilalang dari setiap peristiwaÂ
Gemercik, raut wajah ketabahan memahat langit dan bumi menyisir peristiwa alami yang terus mengukir hingga lembaran terkoyak.Â
Gemercik, suara ibu nan memahat hati hingga melodi sabda nabi dengan merdu, menyentuh hati saat kalam illahi, bergemaÂ
Gemercik, suara anak anak yang merekah tutur sapa. Bila nestapa hinggap di dada. Lengkingan tangis, ruruh deras bersama air mataÂ
Gemercik, suara menyatu dalam kerinduan, ibu dan anak yang tertutup dalam selimut manjaÂ
____ ibu, bolehkah aku mencium_mu  sebagaimana kerinduan ini. Aku lelah ibu melewati perjalanan kali iniÂ
____ terkadang aku merasa goyah, mampukah aku melewati rasa sakit yang tak kunjung reda, melewati kebencian yang tak bersandar. Kesalahan yang tak mendasar bagai kaki tak menapak bumiÂ
Ibu aku lelah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H