Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka di Ujung Rinai Badai Seroja

6 April 2021   22:20 Diperbarui: 6 April 2021   23:01 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sahabat....

Aku melihat dia mematung tak berdaya menyaksikan ganasnya badai seroja. Dia tetap berdiri tegap walau semua berlarian menyelamatkan diri. Dia pasrah pada keadaan tak mungkin berlari dari kehendak-Nya

Ini elegi, Badai seroja. Kita pernah bercerita tentang cinta yang memenjarakan hati, ada luka, kecewa, putus asa akan adakah secercah cahaya membawa bahagia karena semua terhapus badai seroja 

Ini misteri badai seroja, tahukah engkau, lelaki malang yang meringkuk tak berdaya, dia tetap diterjang badai. Karena kita tak pernah tahu kapan hidup akan berakhir dan kapan kita akan belajar menghargai hidup kalau tidak begini

Badai seroja telah meratakan, banjir bandang pun telah menyapunya yang tertinggal hanya tanah merah tanpa penghuni. 

Jeritan kecil memilukan, sang ibu mencari anaknya. Tangis sang bapak pun meluluh lantahkan ketegaran dalam ujian kehidupan tak tersisa satupun kekasih hati dan jiwanya. 

Akankah ini satu teguran atas derita berkepanjangan di tanah mu. Meluapkan amarah atas ketidakadilan  sang penguasa yang hanya memperkaya diri tanpa melihat derita mereka 

Alam telah memberi tanda namun manusia telat membacanya, alam telah berteriak namun manusia telah tuli dengan lara kehidupan. Alam pun telah mengguncangkan  namun manusia terlena dalam mimpi malam. 

Semua atas kehendak-Nya karena dosa dosa yang telah melumuri tubuh kita. Teguran demi teguran menyapa dalam kepedihan . Bangkitlah dari lara, tanah merah  membutuhkan dirimu. 

### Turut berduka atas kedukaan yang di alami NTT, semoga sahabat sahabat, saudaraku di sana mampu melewati ujian kehidupan ini. 

Palembang, 06042021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun