PadaPada pemilik hati tatapan matahari dalam jelaga hatiku,
Wahai insan yang tatapannya merenggut kediaman,mengapa kau curi hati? Sedang aku belum sadar dengan rindu yang ku punya hingga kelebat bayang yang singgah seakan kau yang singgah. Mencintaimu adalah anugerah yang kumiliki.
Wahai insan yang memiliki tatapan matahari, kubiarkan kau singgah dikamar kosong hatiku  maka menetap  sebagai raja hatiku. Mari arungi bersama lautan yang belum dapat kita singgahi. Menterjemahkan cinta kedalam bahasa kerinduan yang menggetarkan sanubari hingga tak mampu berpaling.
Wahai pemilik hati sebening embun, akan tertulis namamu dalam nisbah jiwa, agar aku yakin kaulah pasangan rusuk yang Dia ciptakan. Mencintaimu dengan rasa kumiliki,menyayangi dengan rindu sekedarnya hingga aku tak temukan cinta yang lain.
Wahai insan yang mencuri ketenangan hati, saat hati dirajam kerinduan tak akan pernah padam apinya. Hingga tak mampu melelehkan perasaan yang membeku. Mengingatkanmu pada satu janji yang kita patri bersama.
Ruang kosong, 24022021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H