Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi sebagai Pembuka Pintu Rezeki, Walau Kegagalan Selalu Hadir

7 Februari 2021   10:50 Diperbarui: 7 Februari 2021   11:47 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang dua puluh empat  jam berada di rumah, kehidupan yang tak berubah dari pagi hingga pagi kembali.

Sewaktu anak anak masih kecil, mungkin tak pernah bisa menyalurkan bakat  dan keinginan serta menjadi rangkaian hobi yang terpendam. 

Namun setidaknya untuk mempercantik teras rumah sedikit banyaknya ada. Hanya sekedar mempercantik tanpa ada keinginan yang lebih.

Namun berjalan waktu anak anak bertambah dewasa, hingga waktu banyak yang terbuang sia sia, hanya di bawa santai. Tanpa melakukan aktifitas yang berarti di tambah masalah pandemi yang tak kunjung hilang.

Kembali mempercantik tanaman yang lama, kembali mengembangkan dengan memecahkannya dan menanam di media yang 

Dokpribadi
Dokpribadi

Walau tidak terhitung berapa kali kegagalan yang di alami namun tak menyurutkan niat untuk terus melakukan serangkaian cobaan memperbanyak tanaman .

Tanpa di sengaja pintu rezeki terbuka lebar

Dan ketika hasilnya ada, membuat satu poin dalam menekuni hobi, menjadikan  bagian dari kehidupan, sebagaimana merawat anak anak dengan penuh cinta kasih.

* Menanam tanaman bukan hanya sekedar ikutan tren masa pandemi 

* Menanam itu harus tumbuh dari hati dan dikerjakan dengan senang hati. 

* Kerjakan sendiri dan kita akan merasakan nikmatnya di saat melihat tanaman itu tumbuh dengan subur 

* Hindari sering membeli tanaman yang sudah jadi karena bagi pencinta tanaman tak ada tantangannya. 

* Jika ingin membeli belilah yang masih anak, di samping harga tidak terlalu mahal kita akan merasakan bagaimana tantangan untuk menunggu menjadi besar. 

* Sering melakukan  pencarian di tempat tempat penjual kembang . Mencari kembang kembang yang tak bisa mereka rawat lagi karena kembang yang datang silih berganti.

* Bukan hanya manusia tanaman pun butuh.mendengarkan zikir pagi ( setiap pagi sembari mengurus dan menyiram selalu melantunkan zikir.

 Kebanyakan kembang itu di letakan paling belakang. Kita bisa mendapatkannya dengan harga murah.

Namun bagi yang tak bisa merawat tanaman atau sebagai penikmat  saja lebih baik jangan memilih jalan ini ( Asni sering melakukan pencarian kembang yang tak terawat di depot kembang).

Tanpa di sadari entah berapa banyak kembang yang diminati dan dibeli oleh teman teman satu kompleks

Dikpribadi. Kembang golxsi dan begonia mawar
Dikpribadi. Kembang golxsi dan begonia mawar

 Seperti gloxsi dan begonia  ini, memperbanyak dengan daun dan entah berapa kali gagal tak terhitung lagi namun tetap semangat untuk terus mencoba. Seperti orang tua  bilang jika ingin berusaha pasti akan mendapatkan hasil yang baik . Alhamdulillah bisa menikmati 

Dokpribadi. Calethea
Dokpribadi. Calethea
Calethea ini sudah  sepuluh pot terbang ke rumah rumah dengan harga lumayan pengganti tanah dan pot berkisar 100 hingga 150 ribu.  Dengan catatan dijual kembang yang sudah jadi dan tinggal merawatnya.

Kembang yang menurut kantong Asni mahal

Dokpribadi
Dokpribadi

Kembang kembang ini di rawat dari masih anakan, dengan kesabaran tingkat tinggi walau tetap kegagalan mengikuti dan akhirnya keberhasilan mengikuti dan sudah beranak pinak. Kembali di perbanyak dan kembali dijual dengan harga 100 hingga 350 ribu. 

Alhamdulillah, dari sekedar hobi akhirnya bisa membuka pintu rezeki, untuk tambahan jajan anak.

Dok pribadi
Dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi
Dokpribadi
Dokpribadi

Sekarang hampir seluruh halaman rumah penuh dengan tanaman, dari kembang, buah buahan, cabe dan sebagainya. Nikmat yang Allah beri dari jemari yang dingin.

Walau terkadang gagal tak menyurutkan niat untuk tetap bercocok tanam dan tanpa di sadari membuka pintu rezeki.  Nikmat mana lagi yang aku dustakan .  

Semua rak rak besi kembang di beli dengan hasil menjual kembang. Bila ada yang bertanya tentang pupuk, Asni hanya menggunakan micin  ( sasa atau Ajinamoto)dan rajin menukar media tanam yang baru.


Dok pribadi
Dok pribadi

Palembang, 070221

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun