Mungkin cara bercerita ku berbeda dengan penulis penulis senior di kompasiana, aku hanya mampu mengolah kata apa yang aku rasakan tanpa mampu melebihi apa yang aku rasa. Â Dengan kalimat sederhana.
 Lagu Hyme  Guru yang diperdengarkan salah satu sahabat di kantin SD. Membuat kita sejenak menundukkan kepala, merenungkan apa yang telah kita lakukan terhadap mereka dahulu, bahkan dari beberapa kita tidak mampu membendung air mata termasuk aku. Setiap tingkatan aku mempunyai pengalaman yang sangat berarti dengan guru.
Mengingatkan aku pada sosok ibu guru yang penuh kasih, ibu Chandra namanya, selain mengajar di kelas, ibu Chandra paham betul bagaimana tabiat aku di kelas.
Anak yang tidak pandai bergaul, lebih banyak memilih untuk diam. Bagaimana orang mau berteman melihat raut wajah yang jutek sudah menjauh. Â Melihat ketidaknyamanan aku di kelas ibu Chandra membawa aku ke kantin.
Ternyata ibu Chandra berjualan juga di kantin,
"As, mau belajar jualan es delima ," kata ibu Chandra sembari tersenyum dan menyodorkan aku segelas es delima .
" Mau bu," kataku pelan dan menghabiskan es delima dalam sekejap.
" Nanti kalau semua habis, kamu mendapatkan lima puluh perak, dengan syarat berjualan harus ramah dan mudah tersenyum," kata ibu Chandra lagi.
Dari sini aku mendapatkan banyak pembelajaran
a. Aku menjadi lebih ramah kepada siapa saja