Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istri Bayangan

12 November 2020   20:24 Diperbarui: 12 November 2020   20:33 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nojoto.com


 Aku tak habis pikir kenapa dia bisa berpikir seperti itu, tapi aku tetap mendengarkan ceritanya hingga akhir. Perjalanan hidup kita tidak pernah tahu, apa dan bagaimana  nantinya. Semua telah digariskan  dan ditakdirkan oleh Allah. Kita hanya pemain di dunia namun sutradaranya hanyalah Allah.

Ceritamu tadi sedikit membuat aku beranggapan dunia yang kau geluti adalah dunia kotor penuh dengan wanita wanita, seperti yang aku dengar dari orang orang. Tapi di sisi lain hati kecil menolak pemberitaan orang orang karena aku tahu betul siapa kamu.

Laki laki yang aku kenal, yang sopan, berkarisma, menjaga kehormatan wanita apa lagi wanita yang di sayang dan dicintainya. Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk memahaminya.

Walau sempat terlontar dari mulutku, 

"Berarti kau termasuk  brondong yang di tanggung hidupnya oleh wanita berduit"

"Ya boleh di kata seperti itu," ujar mu dengan suara yang sedikit berat.

Sebagai seseorang yang pernah masuk dalam kehidupannya, aku sempat kaget dengan jawabannya. Dalam hati aku hanya berkata

" Ya Allah sejauh itukah langkah yang dia ambil setelah senjanya berlalu"

Dia kembali menceritakan semuanya secara gamblang, tanpa menyimpan selembar cerita pun dan aku menyimaknya dengan seksama. Ya Allah terima kasih kau telah menjaganya dari kejamnya dunia. 

Aku tahu betul, dengan wajah dan tubuh yang kekar dan berwibawa serta berkarisma siapa yang tidak tertarik, apa lagi di kota seperti itu, yang terkenal dengan dunia malamnya.

"Aku hanya minum minum dan bermain judi, untuk urusan wanita, aku tetap menjaga kehormatan itu". Ujarnya dengan tegas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun