Jika kau ingat setiap langkah yang kau ayunkan mungkin kau akan berpikir dengan jernih, tentang setiap peristiwa yang kita alami dari setiap episodeÂ
Dari awal langkah kita tak pernah sama, selalu ada kerikil tajam serta  ketidaksetujuan, berulang kali kita selalu mencoba untuk menyatukan jemari seketika itu pula terlepas
Kita tidak bisa pungkiri  bias bianglala terus mewarnai bahkan kita pun tertipu dalam warna warni yang telah terpancarkan. Bahkan kita selalu terpisahkan dalam setiap keadaan
Pernah berjanji untuk bertemu di satu dermaga, namun setiap pertemuan selalu dalam dermaga yang berbeda, bahkan letih tiada tara hingga rasa untuk mengakhiri pun menjadi pilihan.
Saat ini kita telah berlabuh di dermaga yang kita pilih, bertahun tahun semua terlewati hingga dipertemukan  di dermaga yang sama ,apakah ini pertanda langkah baruÂ
Terhanyut dalam kenangan, panggilan sayang hingga mengenang setiap langkah perjalanan. Tersadar dari setiap perkataan ternyata kita ditakdirkan untuk tak bersama di masa ini bahkan di masa yang akan datang.
Kembalilah menuju dermaga persinggahan, lewati waktu, habiskan di setiap langkah di dermaga mu. Lepaskan jemari, saling membelakangi diri tak perlu kata perpisahan karena kita tahu takdir yang Allah beri.
Samudera lepas, 311020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H