Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Usah Dipertanyakan Lagi

21 Oktober 2020   21:24 Diperbarui: 21 Oktober 2020   21:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jauh mata memandang adakah sesal yang terdalam di lubuk hati, sadarkah kau dengan apa yang kau lakukan, samudera itu luas seluar pengharapan yang ia tanamkan dulu.

Bukankah kau yang menjauh darinya, bukankah kau yang pergi meninggalkannya di kota sunyi, bukankah kau yang mengubur semua impian bahkan menghapus bayang

Untuk apa kembali jika luka lama terkuak kembali, untuk apa ada rasa sesal bukankah kau menghapus  harapannya. Untuk apa kembali jika hanya untuk melihat dia menangis

Biarkan dia dalam lingkarannya, biarkan dia pada kenyataan hidupnya karena kau telah mengubur kenangan itu, sebagaimana kau menguburnya

Pengecut, bukan bertahan pada impian, bukannya mempertahankan segala keinginan malah mundur tanpa pamit. Pengecut... bukannya berjuang untuk mempertahankan cinta tapi melangkah mundur tanpa ada penolakan

Tak perlu kau pandangi samudera karena dia tak akan kembali, tak perlu kau berjam jam menunggu senja mengantar jingga karena sang malam telah merengkuhnya 

Tidak ada yang perlu kau sesali, semua telah terjadi. Air tetap mengalir dan kembali ke muaranya, walau tubuhnya tak termiliki.

Sikap dingin yang kau pertunjukan hanyalah menutupi kelemahan dan ketidak berdayaanmu. Senyum yang biasa menghias, menghilang berubah kaku tapi tetap tak mengubahnya.

Tapi dia  ada di dalam lubuk hatimu yang terdalam, walau tubuhnya tak temiliki namun kau akan merasakan cinta dan sayangnya masih tetap ada walau bayang terhapus sudah

Menjauh dari dermaga, berlari ke dermaga yang lain karena di sana ada yang menantimu dalam kecemburuannya.

Palembang,211020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun