Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian Panjang

24 September 2020   22:35 Diperbarui: 24 September 2020   22:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdiri di ujung perbatasan, berharap bayang kembali menghampiri sembari bepeluk rasa. Kaki mulai merasa lelah, meronta untuk duduk sejenak tapi harus tetap berdiri agar di ujung perbatasan bayangan melihat aku tetap di sini.

Perlahan lahan mentari bergeser ke peraduan. Berganti jingga yang perlahan berputar, menari di pelupuk mata . Bayang pun tak terlihat sedang aku masih di ujung perbatasan, adakah kau tak rasanya berada dalam penantian panjang

Setiap waktu ketika rasa itu menggoda, aku akan berada di ujung perbatasan melewati  mentari, merasakan paparan jingga hingga berteman rembulan, tahukah kamu lelah diriku 

Aku tak mampu menghitung, mentari yang bersinar, jingga yang berlalu hingga purna terlewati begitu saja, tanpa sapa, tanpa cerita apa lagi tatap mata.

Tiba tiba nama mu terpampang jelas, akankah luka lama akan terkoyak, akan kah perih lama akan bertambah perih. Air yang mengalir telah tenang kenapa kau kembali mainkan riaknya

Maaf bila sapa tak  kau dengar, apa lagi kata rindu. Telah aku jatuhkan di perbatasan Malaka di saat bayang berlalu seiring mentari menjelma senja, senja menjelma malam . Tak ingin ada yang terluka, biakan aku dengan lukaku.

Tatap lekat wajahku dan kau akan tahu bagaimana kisah berlalunya dirimu. Seperti impian yang telah pupus. 

Palembang,23092020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun