Sudah ribuan tahun lalu perintah puasa telah diimplementasikan oleh setiap mukmin di seluruh dunia, selaku insan yang taat atas ajaran Allah , Tuhan yang menciptakannya. Tahukah kita bila puasa itu mirip proses komtemplasi penuh sebagai manusia yang tak luput dari dosa selama hidupnya. Kejahatan, keserakahan, carut marut hidup telah dilakukan manusia selama sebelas bulan kehidupannya.
Proses ini jika di comparasikan dengan proses metamorphosis yang dilakukan oleh kupu-kupu sangatlah mirip. Proses metamorphosis kupu-kupu dimulai dari proses ulat. Ulat tersebut selama dua minggu lebih akan berkembang menjadi kepompong (pupa), untuk selanjutnya kepompong tersebut makin berkembang menjadi kupu-kupu setelah kurang lebih sepuluh hari. Kupu-kupu yang indah dan cantik dengan warna-warna yang cerah elok dipandang mata dan dicintai setiap orang.
Fase khusus yang dilakukan selama bulan Ramadhan persis fase methamarposis ini. Mukmin di dunia selama satu bulan penuh tersebut berusaha dengan teguh melaksanakan ibadah-ibadah yang dapat meningkatkan kemuliaan ruh, yakni kebaikan-kebaikan. Tidak makan dan minum pada siang hari, tidak berdusta, menahan amarah, banyak bersodaqoh, bekerja dan berkumpul bersama keluarga serta amalan lainnya. Hanya amal baik saja yang dilakukan baik pada siang dan malam harinya. Masuk ke fase ini tidak melakukan fase keburukan sama sekali seperti  di sebelas bulan sebelumnya. Bahkan di dalam bulan Ramadhan tersebut berlipat ganda pahala yang disediakan. Bahkan disediakan Malam Lailatul Qadar yang pahalanya lebih baik dari beribadah seribu bulan. Sungguh istimewa.
Ada jaminan Allah jika fase tersebut telah dilalui dengan mengharap Allah semata dan ikhlas, maka goolsnya adalah derajat Taqwa akan diperoleh. Pribadi yang telah khusu' menahan diri dari dosa-dosa hingga selepas Ramadhan akan menjadi 'kupu-kupu' cantik yang diridoi oleh Allah dan menjadi pribadi yang baru, yang siap menyongsong hidup di masa depan dengan percaya diri. Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H