[caption id="attachment_331446" align="alignleft" width="150" caption="PELATIH Nasional Wartawan PWI, Asnawin, membawakan materi Penyuntingan Berita (Editing News)"][/caption]
PELATIH Nasional Wartawan PWI, Asnawin, membawakan materi Editing Berita (Penyuntingan Berita) pada Pelatihan Jurnalistik Bagi Kepala Sekolah dan Guru SMP se-Sulsel, di Hotel Grand Palace, Makassar, Sabtu, 25 Oktober 2014.
-------------------
Wajar Kalau Redaktur Mendapat Gaji Besar
Pekerjaan redaktur selaku editor di media massa, merupakan pekerjaan intelektual dan teknis, karena membutuhkan wawasan yang memadai untuk memvalidasi fakta dalam sebuah naskah, serta membutuhkan kecermatan dalam pilihan kata, kalimat, dan tanda baca.
"Dengan tugas berat yang dipikulnya, maka wajarlah kalau redaktur mendapat gaji yang cukup besar dari perusahaan tempatnya bekerja. Kira-kira lebih besarlah dari gaji guru.”
Itulah yang saya sampaikan pada Pelatihan Penulisan Jurnalistik bagi Kepala Sekolah dan Guru SMP se-Sulsel, di Hotel Grand Palace, Makassar, Sabtu, 25 Oktober 2014. Pernyataan saya itu langsung disambut tepuk-tangan meriah dari para peserta.
Saya sampaikan, tidak ada jaminan bahwa media-media besar tidak akan melakukan kesalahan dalam memuat berita, baik dalam hal akurasi berita, maupun dalam hal penulisan berita, apalagi kalau berita yang disiarkan merupakan peristiwa yang kejadiannya menjelang deadline (batas waktu penayangan/penyiaran/pemuatan berita).
Dengan tegas saya katakan, “Koran-koran besar pun kerap bikin kesalahan.”
Saya yang diundang dalam kapasitas sebagai Pelatih Nasional Wartawan PWI/pengurus PWI Sulsel, kemudian memperlihatkan beberapa contoh kliping koran dengan judul dan atau isi berita yang salah, sambil memberikan koreksi dan saran perbaikan.
"Kalau ada berita salah (dalam hal akurasi dan penulisan naskah) yang muncul dalam pemberitaan, maka dapat dipastikan bahwa editor atau redakturnya, tidak bekerja dengan baik,” kata saya.
Redaktur selaku editor, kata saya, bekerja di belakang layar, dengan tugas menyeleksi dan memperbaiki naskah sebelum dipublikasikan. Redaktur secara tidak langsung merupakan hati nurani media, dengan tugas utama menyelaraskan naskah dengan visi, misi, dan rubrikasi media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H