Mohon tunggu...
Fahrenno Asnawan
Fahrenno Asnawan Mohon Tunggu... -

All Right Reserved

Selanjutnya

Tutup

Money

Modernisme Pasar

25 Februari 2015   20:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pasar sering diartikan sebagai tempat jual-beli dan tawar-menawar barang. Pasar juga sering dijadikan tempat untuk  berkomunikasi antara penjual dan pembeli. Seiring dengan berjalannya waktu, muncul pasar modern yang sering kita sebut minimarket atau supermarket. Pasar yang mempunyai lingkungan belanja yang bersih, mempunyai variasi barang yang banyak dan menyediakan diskon. Jauh lebih baik dengan pasar tradisional yang terkesan kumuh, kotor dan barang yang tidak bersih karena sering dihinggapi lalat. Yang pasti para gila belanja lebih memilih pasar modern dibanding pasar tradisional. Mereka juga sedikit gengsi jika mereka harus berbelanja di pasar tradisional. Yang menjadi alasan mereka untuk pergi berbelanja ke pasar modern salah satunya adalah pengaruh budaya asing atau yang sering saya sebut modernisme.

Modernisme pasar adalah kata yang pantas untuk menggambarkan hal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun