Mohon tunggu...
Asnaura
Asnaura Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa aktif Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keberhasilan Pengoperasian Alat Pembakaran Sampah (APSAH) di Desa Banyubiru: Solusi Efektif Atasi Limbah Domestik

11 Agustus 2024   20:17 Diperbarui: 11 Agustus 2024   20:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyubiru, 10 Agustus 2024 -- Setelah melalui berbagai uji coba dan penyempurnaan, alat pembakaran sampah (APSAH) yang telah dirancang dan dikembangkan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kelompok 220 Swaranusa berhasil dioperasikan pada Sabtu (10/8) di Kantor Desa Banyubiru, Labuan, Pandeglang, Banten.

Imadudin sebagai koordinator bidang lingkungan, menjelaskan proses pengoperasian alat pembakaran sampah tersebut dilaksanakan bersama pemuda-pemudi Desa Banyubiru yang berasal dari tiga kampung, yaitu Kampung Bantar Panjang, Kampung Picungbera, dan Kampung Pangbogoan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut dapat berfungsi dengan optimal dan diterapkan secara efektif di seluruh wilayah desa, dengan melibatkan peran aktif dari generasi muda dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan setempat.

"Keunikan alat pembakaran ini yaitu mampu membakar sampah anorganik dengan asap minimalis dan menghasilkan api yang maksimal dikarenakan adanya sirkulasi udara yang berasal dari bagian bawah tong sampah, sehingga diharapkan dapat membuat sampah di Desa Banyubiru dapat diolah lebih lanjut," Ungkapnya saat menjelaskan kepada warga Banyubiru, Sabtu (10/8).

Proses kegiatan alat pembakaran sampah bersama pemuda Desa Banyubiru. dok/pri
Proses kegiatan alat pembakaran sampah bersama pemuda Desa Banyubiru. dok/pri
Sholahuddin, salah seorang pemuda dari kampung Bantarpanjang mengatakan inovasi terkait teknologi Apsah yang dikembangkan oleh Kelompok KKN 220 Swaranusa sangat baik.

"kami sangat antusias untuk menerapkannya dengan optimal di Desa Banyubiru. Dengan alat ini, kami berharap dapat menjaga kebersihan lingkungan desa" Ungkap Sholahuddin saat diwawancarai di Kantor Desa Banyubiru, Sabtu (10/8).

Keberhasilan uji coba ini tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat dan pemuda-pemudi Desa Banyubiru yang antusias berpartisipasi dalam program ini. Mereka merasa bahwa keberadaan alat ini membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar, terutama dalam mengurangi polusi yang disebabkan oleh pembakaran sampah.


Penulis: Asnaura
Kelompok KKN 220 Swaranusa, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lokasi KKN: Desa Banyubiru, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang, Banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun