Banyak dari kita yang memiliki pemikiran bahwa diri sendiri itu unik, namun mungkinkah terdapat faktor tes penentu yang dapat mengidentifikasi dan mengkategorikan perbedaan di antara manusia satu dengan lainnya?. Para psikolog telah mengembangkan cara untuk melihat kesamaan dan perbedaan manusia sehingga kita dapat mengukur dua hal yang berbeda tersebut dengan sebuah tes. Tes ini tak jarang menggunakan alat sederhana seperti kertas dan pensil, selain digunakan dalam mengukur persamaan dan perbedaan, tes ini juga digunakan untuk tes bakat, tes pencapaian, dan tes kecocokan terhadap posisi Pendidikan ataupun suatu jabatan tertentu.
A. Pengukuran Psikologis
Tes psikologis atau sering disebut dengan instrumen psikometrik membutuhkan dua hal yang tidak bisa dihilangkan yaitu, reliable (sesuatu yang dapat dipercaya) dan valid (sesuatu yang shahih) yang keduanya harus konsisten mengukur variabel yang diukur. Contoh tes yang buruk adalah mengetes kemampuan membaca seorang tidak dianggap tes yang baik apabila nilai yang diberikan sangat berbeda ketika tes diberikan pada waktu yang berbeda (tidak reliable), atau seorang yang tidak bisa membaca pada tes membaca diberikan nilai yang tinggi pada tes tersebut (tidak valid).
B. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu psikologi akan tetapi, kecerdasan merupakan salah satu hal yang sulit didefinisikan. Secara sederhana kecerdasan dapat dilihat sebagai kemampuan untuk merespon secara adaptif terhadap lingkungan, namun hal ini berarti kecerdasan melibatkan banyak aspek seperti, mampu untuk berpikir logis, secara rasional, dan secara abstrak. Pendapat para psikolog, kecerdasan merupakan benang merah yang mendasari proses mental yang mencerminkan beberapa faktor yang saling terkait erat. Berdasarkan hal tersebut maka, terdapat korelasi di antara tipe kecerdasan-kecerdasan yang berbeda dan hal ini dapat diketahui dengan tes IQ.
C. Tes Kecerdasan
Definisi sederhana mengenai kecerdasan adalah hasil dari tes yang diukur oleh tes IQ atau Intelligence Quotient. Tes IQ merupakan cara di mana kecerdasan di tes dengan desain tes untuk mempengaruhi pemikiran sehingga dapat diukur. Contohnya, model dua faktor yaitu, kecerdasan yang dibentuk dari faktor umum dan kecerdasan yang dibentuk dari faktor spesifik, adapun model lain dari faktor spesifik yaitu, independen seperti penalaran angka, ingatan, kemampuan atau ketertarikan dalam musik, kefasihan dalam berbahasa, memiliki kemampuan visual yang spesial, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan bahwa untuk mengukur kecerdasan memiliki banyak jalan karena tidak ada faktor utama (tunggal) dalam faktor tes IQ, maka dari itu para psikolog menggunakan pendekatan tes IQ ini untuk menguji proses kecerdasan yang telah ada (terlihat). Seperti, kecepatan memproses informasi dan strategi seseorang dalam menyelesaikan masalah.
Perbedaan individual terkait kecerdasan tentu berbeda-beda. Psikologis individu dapat diukur dengan melalui tes yang kenyataan dan kevalidannya sama sama kuat, sehingga menunjukkan hasil di mana individu tersebut memiliki nilai kemampuan ataupun kecerdasannya. Salah satu tes yang dapat dilakukan untuk mengukur kecerdasan adalah dengan melakukan tes IQ atau Intelligence Quotient, yaitu salah satu dari enam tes intelegensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H