Sering kali kita temui orang-orang yang membuat asumsi mengenai apa yang psikolog lakukan, contohnya mereka berasumsi bahwa psikolog mengatakan apa yang dipikirkan dari bahasa tubuh mereka atau membaca pikiran mereka, asumsi tersebut dapat dimengerti namun hal tersebut merupakan sebuah kesalahan. Psikolog pada dasarnya mempelajari dan mempergunakan aspek-aspek pemikiran untuk mengubah perilaku terhadap orang-orang secara yang emosional terganggu dan diprediksi secara akurat. Meski demikian, para psikolog tidak bisa membaca pikiran orang lain ataupun memanipulasi orang yang bertentangan dengan psikolog.
Penyalahgunaan ilmu psikologi yang lainnya, seperti memberikan jawaban yang dangkal terhadap pertanyaan yang sulit, contohnya pertanyaan bagaimana menjadi orang tua yang baik. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan pemikiran yang dangkal karena asumsi masing-masing individu berbeda. Realitasnya, psikologi layaknya disiplin ilmu lainnya dapat disalahpahami dan disalahgunakan. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi nilai dari disiplin ilmu psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang spesial karena objek ilmu psikologi adalah setiap orang yang dapat mengekspresikan sebuah pendapat yang didasarkan pada informasi individu dan pengalaman objektif.Â
Inti dari poin ini bahwa ilmu psikologi bukanlah ilmu yang dipandu oleh firasat akan tetapi ilmu psikologi adalah suatu hal yang masuk akal dan dapat diterima secara logis, maka dari itu dengan benar-benar memahami penemuan psikologis publik dapat mengetahui tentang bagaimana status dan sifat alamiah informasi yang diberikan kepada mereka. Layaknya ilmu pengetahuan yang lain, ilmu psikologi telah ditentukan oleh metode-metode ilmiah serta teknik-teknik untuk mengukur cara kerja pikiran manusia yang berkembang.
Adanya perkembangan di bidang teknologi membantu memudahkan para psikolog untuk memindai otak dan pemikiran manusia yang hidup secara langsung serta mulai menghubungkan perubahan terhadap fenomena psikologis mengenai pikiran perasaan dan perilaku. Ilmu psikologi ilmu yang spesial juga berada dalam posisi yang sulit, alasannya beberapa alat penelitian tersebut secara luas seperti setiap orang dapat melakukan sebuah survei, namun dengan ketidaktahuan bagaimana melakukannya dengan benar adalah sebuah masalah lain yang tentu dapat mengubah jawaban atas realistisnya suatu persoalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H