Mohon tunggu...
Asnan Drs.M.Si
Asnan Drs.M.Si Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya bekerja di P4TK BBL Medan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberdayaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar PLH

5 April 2013   07:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:43 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PEMBERDAYAAN SEKOLAHSEBAGAI SUMBER BELAJARPLH

Oleh : Drs. Asnan, M.Si

Widyaiswara P4TK BBL Medan

A. PENDAHULUAN

Memburuknya kondisi lingkungan hidup pada saat inimerupakan dampak dari penurunankualitasnya yang disebabkan oleh aktivitasmanusia yang tidak mempertimbangkan kelanjutan dan kelestarian lingkungan hidup.Oleh karena itu, kualitas manusia menjadi isu utama dan memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) tentang lingkungan hidup sangat diperlukan oleh semua lapisan masyarakat agar dapat ikut melaksanakan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup.Salah satu upaya yang dapat dijalankan kepada para siswa untuk meningkatkan kepedulian lingkungan hidup adalah melalui pemberdayaan sekolah sebagai sumber belajar PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup). Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian ataupun keseluruhan. PLH adalah program pendidikan untuk membina siswa agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap alam dan terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan. Melalui upaya ini akan tercipta lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, menyehatkan dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya serta perilaku warga sekolah yangpeduli lingkungan hidup.

Sekolah menduduki posisi strategis dalam menumbuhkan wawasan lingkungan hidup dan membina kesadaran generasi muda agar berprilaku arif terhadap lingkungan. Budaya hemat sumberdaya alam dan ramah lingkungan tidak dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa upaya pembiasaan sejak dari masa anak-anak. Pengelolaan sekolah yang didesain sebagai laboratorium alam akan menjadi wahana pembelajaran yang efektif terhadap pembentukan budaya tersebut.

B. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBERDAYAAN SEKOLAH

Sekolah berpotensi menghasilkan pencemaran dan pemborosan sumberdaya alam, misalnya : kegiatan belajar mengajar, kegiatan administrasi. aktivitasdi bengkel/laboratorium, aktivitas makan/minum,penggunaan kenderaan bermotor, pemakaian listrik/AC, pemakaian air, penampungan urin dantinja akan menimbulkan : sampah/limbah, pencemaran udara, air maupun tanah serta pemborosan energi listrik.

Dengan menjadikan peduli lingkungan sebagai paradigma, etikadanperilaku kehidupan bagi warga sekolah, maka segalaaktivitas akan selalu memperhatikan kesehatanindividu dan lingkungansekitarnya. Dengan demikian terciptalah lingkungan bersih,indah, nyaman dan menyehatkan yang pada gilirannya dapat menuju kualitas lingkungan hidup yang layakbagikehidupan manusiadan makhluk hidup lain dan ini dapat merangsang warga sekolahdan tamubetahdisekolah serta memberikan keteladanankepada masyarakattentangkepedulian dan tanggung jawabdalammenciptakan lingkungan asri danmenyehatkan.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam memberdayakan sekolah sebagai sumber belajar PLH, misalnya :

1.Penghijauan

2.Perawatan fisik bangunan

3.Pengelolaandan pemberdayaan sampah

4.Penerapan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)

Lewat kegiatan-kegiatan ini semua warga sekolah (terutama para siswa) akan memperoleh pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk wawasan/pengetahuan dan keterampilan untuk mengaplikasikannya serta pembiasaan perilaku/pembentukan budaya. Mereka tidak hanya sekedar tahu tetapi mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya sekolah sebagai sumber belajar pendidikan lingkungan hidup.

Sekolah yang melaksanakan kegiatan penghijauan akan memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut :

1.Lokasi penanamanpohon tidak sembarangan tetapi selalu disesuaikan dengan fungsinya. Adapun fungsi-fungsi penanaman pohon adalah : sebagai peneduh, pengarah jalan, penyaring polusi, peredam suara, penyerap CO2 / CO, filter sinar ultra violet dan resapan air.

2.Adanya kebun toga (tanaman obat keluarga).

3.Adanya tanaman hidup di setiap ruangan( misalnya : ruangan kantor, kelas, bengkel, laboratorium, kamar mandi/wc dan kantin).

Terlaksananya kegiatanperawatan fisik bangunan terlihat dari :

1.Semua ruangan (perabotan dalam ruangan, lantai, dinding, kaca jendela, kain gorden, plafon dan atap) di sekolah selalu bersih (baik dalam maupun luar).

2.Drainase yang lancar mengalir, bersih dan terawat.

3.Halaman sekolah bersih, indah, nyaman dan aman.

4.Air bersih selalu tersedia.

5.Instalasi listrik/panel terawat dengan baik dan aman.

Terlaksanannya kegiatan pengelolaan dan pemberdayaan sampah terlihat dari :

1.Adanya keranjang pemilahan sampah (organik dan anorganik) di setiap ruangan.

2.Adanya rumah kompos dan pupuk kompos yang dihasilkan oleh para siswa.

3.Pemanfaatan bahan bekas (pembuatan kerajinan tangan, mediapembelajaran siswa dan kertas daur ulang).

4.AdanyaInstalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL), jika di sekolah tersebut ada bengkel, laboratorium, salon atau pun ruang praktek yang menggunakan bahan-bahan kimia.

5.Adanya pemilahan/penampungan bahan-bahan kimia berbahaya dan beracun (limbah B3) yang diberi label/tanda.

Terlaksananya kegiatan penerapan K3 akan terlihat dari :

1.Adanyaracun api atau alat pemadam kebakaran di setiap bengkel dan laboratorium.

2.Tersedianya penghisap debu.

3.Adanya westafel di setiap ruang belajar, bengkel dan laboratorium.

4.Adanya layout peralatan di setiap bengkel dan laboratorium.

5.Adanya alat-alat keselamatan kerja yang kondisinya dalam keadaan baik dan berfungsi.

6.Adanya rambu-rambu K3 di setiap bengkel dan laboratorium.

7.Adanya pengaman radiasi pada setiap komputer.

8.Tersedia kotak P3K

9.Pencahayaan di setiap ruangan memenuhi standar.

10.Terdapat pengaturan sirkulasi udara yang baik pada setiap ruangan.

C. PENUTUP

Keberhasilan upaya ini sangatditentukan oleh keinginan dan tekad yang kuat dari semua warga sekolah untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.Kita berharap semua sekolah dapat memperlihatkan kondisi bangunan dan lingkungan yang aman, sejuk, rindang, indah, nyaman, menyehatkan dan tidak mengganggulingkungan sekitarnya serta perilaku warganya yang peduli lingkungan. Dengan terwujudnya siswa yang peduli lingkungan semoga terjadi akumulasi dampak dansinergis di kalangan generasi yang akan datang untuk menjaga lingkungan.

REFERENSI :

1.Asnan, 2008. Bahan Ajar Konsepdan Strategi ImplementasiGreen School. P4TK Medan.

2.http://informasismpn9cimahi.wordpress.com/2010/06/11/pendidikan-lingkungan%C2%A0hidup/

3.http://subri-msi.net/berita-204-pengertian-sumber-belajar.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun