Mohon tunggu...
Asna Mazaya
Asna Mazaya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mahasiswa INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pendidikan Agama Islam pada Generasi Z: Tantangan dan Solusi di Era Digital

8 Juli 2024   18:06 Diperbarui: 8 Juli 2024   19:08 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dihadapkan pada tantangan unik dalam memahami dan menginternalisasi pendidikan agama Islam di era digital ini. Perkembangan teknologi dan penetrasi media sosial telah mengubah cara generasi ini berinteraksi dengan informasi, termasuk dalam konteks agama.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Generasi Z adalah aksesibilitas terhadap berbagai konten dan informasi yang seringkali tidak terfilter dengan baik. Informasi-informasi tersebut bisa beragam, dari yang akurat hingga yang tidak benar, serta dari sudut pandang yang berbeda-beda mengenai agama Islam. Hal ini dapat membingungkan dan menimbulkan ketidakpastian dalam pemahaman mereka terhadap nilai-nilai agama.

Selain itu, Generasi Z cenderung lebih terpapar pada berbagai pandangan sekuler dan nilai-nilai modern yang sering bertentangan dengan ajaran agama. Globalisasi dan pluralitas budaya juga turut mempengaruhi pemahaman mereka terhadap agama Islam, sehingga menciptakan tantangan dalam mempertahankan identitas keagamaan yang kuat dan konsisten.

Dalam mengatasi tantangan ini, solusi yang diusulkan meliputi pendekatan pendidikan agama Islam yang relevan, inklusif, dan progresif. Pendidikan agama Islam harus mampu menawarkan perspektif yang seimbang antara tradisi dan konteks zaman sekarang, sehingga dapat diresapi dengan baik oleh generasi Z. Guru dan pendidik perlu memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai alat untuk menyampaikan nilai-nilai agama dengan cara yang menarik dan relevan bagi generasi ini.

Selain itu, pendidikan agama Islam juga harus memperkuat keterampilan kritis dan analitis generasi Z dalam menyaring informasi yang mereka terima, baik dari sumber-sumber tradisional maupun modern. Mendorong diskusi terbuka, dialog antarbudaya, dan pemahaman mendalam tentang konteks sejarah serta perkembangan Islam secara global dapat membantu membangun landasan yang kokoh bagi pemahaman agama yang lebih utuh dan berdalam.

Di samping itu, peran keluarga dan komunitas dalam mendukung pendidikan agama Islam juga tidak bisa diabaikan. Membangun lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi pembelajaran agama yang positif dan mendalam dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi generasi Z dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan mereka.

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam dan penerapan solusi yang tepat dalam pendidikan agama Islam bagi generasi Z di era digital ini akan membantu mereka menghadapi tantangan zaman dengan lebih percaya diri dan mampu mempertahankan identitas keagamaan yang kuat dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Oleh : Asna Mazaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun