Selain mempersiapkan pernikahan dengan sibuk memilih baju pengantin, dekorasi, catering, desain undangan dan juga gedung untuk resepsi, pasangan calon pengantin hendaknya tidak melewatkan skrining terkait PMS (Penyakit Menular Seksual).Â
Saling terbuka antar pasangan penting terlebih jika sudah memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni menikah.
Tidak banyak pasangan yang mempunyai kesadaran diri untuk melakukan pemeriksaan PMS. Beberapa pasangan calon pengantin mungkin merasa khawatir atau bahkan takut untuk melakukan tes status PMS ini.
Berbagai alasan menyertai, seperti takut pasangan mengetahui masa lalu satu sama lain, takut akan ditinggalkan pasangan setelah mengetahui hasil tes, atau juga takut membayangkan pernikahan yang dimimpikan akan batal.
Di sinilah perlunya keterbukaan kepada pasangan yang akan dinikahi. Lebih baik mengetahui sejak dini untuk segera dicarikan solusi bersama daripada terlambat mengetahui juga terlambat mendapatkan solusi. Meskipun terkait PMS ini sangat sensitif dan seakan mempertanyakan moralitas seseorang.
Lalu, apa itu bedanya PMS dan penyakit kelamin? Menurut Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.KK(K), M.Epid, Â PMS merupakan akronim Penyakit Menular Seksual atau Sexually Transmitted Disease (STD), sedangkan penyakit kelamin itu serupa dengan Veneral Diseases (VD).
Kedua istilah tersebut sebenarnya sinonim. Istilah VD digunakan untuk 5 jenis penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, antara lain; gonore (kencing nanah), sifilis (raja singa), limfogranuloma venereum, chancroid, dan donovanosis.
Melihat perkembangannya, terdapat beberapa penyakit yang penularan utamanya melalui hubungan seksual, sehingga dikenal adanya PHS (Penyakit Akibat Hubungan Seksual) yang kemudian disebut PMS.
Namun, ternyata beberapa jenis PMS dapat menular meskipun tidak menimbulkan gejala, sehingga istilah PMS diganti menjadi Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmitted Infection (STI).
FYI, gaes, sampai saat ini HIV belum dianggap sebagai IMS meskipun salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual. Penularan HIV paling efektif melalui kontak darah.
Infeksi Menular Seksual (IMS) tidak hanya ditularkan melalui hubungan seksual. Beberapa IMS seperti sifilis, herpes kelamin, gonore, infeksi Chlamydia, dan kutil kelamin, dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya atau bayinya saat melewati jalan lahir ketika melahirkan.Â