Mohon tunggu...
Nok Asna
Nok Asna Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Senja dan Sastra.

Penikmat Senja dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Food Fad

21 Juli 2012   00:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Food Fad

Istilah Food Fad mungkin masih terdengar sedikit asing bagi beberapa diantara kita. Apa sih Food Fad itu? May be, kita secara tanpa sadar melakoni praktek food fad ini. Hmm..

Food fad, berkaitan dengan food movements (pangan organik, vegetarian, atau diet tinggi protein), yang biasanya dianut oleh kelompok masyarakat menengah ke atas dan mereka yang berpendidikan.

Foof fad biasanya terjadi pada beberapa individu yang percaya pertolongan instan dan ajaib bagi kesehatannya, mis-trust berlebihan terhadap medis, mereka para pengikut mode dan fashion, dan orang yang pesimis. Sehingga, perlu adanya suatu motivasi yang bisa mempengaruhi aspek psikologisnya terhadap kebiasaan makan mereka.

Ada 2 faktor penyebab adanya food fad:

vFaktor eksternal meliputi, keluarga, iklan, media massa.

vFaktor internal meliputi, nilai, kepeercayaan, kebutuhan sosiogenik dan biogenik, sikap, dan self-concept.

Gimana sih contohnya food fad? Berikut ini ada beberapa contoh food fad yang sering terjadi di masyarakat.

vMereka yang gemar mengkonsumsi suplemen berlebihan, padahal kondisi tubuh tidak memerlukan. Example: penggunaan vitamin E dosis tinggi jangka panjang untuk memperlambat penuaan.

vHanya mengkonsumsi makanan organik

vDiet vegetarian, dan

vDiet penurunan berat badan secara instan

Kebiasaan food fad ini tentunya mempunyai konsekuensi tertentu. Melihat dari pola perilaku orang yang melakoni food fad seperti beberapa contoh di atas, dari segi ekonomi biasanya perlu biaya yang mahal. Selain itu, ternyata praktek food fad ini ada juga yang cenderung berisiko bagi kesehatan. Misalnya saja, konsumsi vitamin E dosis tinggi dapat bersifat toksik. Perlu kita tahu bahwa vitamin E itu merupakan vitamin yang larut lemak. Dia  akan tersimpan di dalam tubuh, jika tubuh sudah terpenuhi akan kebutuhan vitamin E ini. Sehingga, kita tidak perlu mengkonsumsi vitamin E terus menerus setiap hari dengan dosis yang tinggi. Begitu juga dengan vegetarian, mereka rentan mengalami anemia.

Lalu, bagaimana sikap yang seharusnya diambil oleh para petugas kesehatan yang berwenang dalam hal ini???

Menurut Jellife, praktek-praktek budaya terkait makan tersebut bisa diklasifikan sebagai berikut:

A.Praktek yang menguntungkan

Perlu didukung dan diadopsi untuk memberikan pendidikan kesehatan dan gizi masyarakat.

B.Praktek yang bersifat netral

Tidak memperlihatkan nilai ilmiah dan bisa ditinggalkan perlahan-lahan.

C.Praktek yang tidak dapat diklasifikasikan

Bisa ditinggalkan, tapi bisa juga dilakukan penelitian ilmiah lebih jauh.

D.Praktek yang merugikan

Perlu dihilangkan, namun dengan cara yang bisa diterima oleh budaya masyarakat tersebut.

Sebagian orang mungkin menganggap food fad itu tak ada yang istimewa alias wajar-wajar saja. Food fad adalah pilihan, tentunya kita harus cermat dalam menentukan pilihan. Apa yang kita makan saat ini adalah cerminan kita di masa yang akan datang. Makan sehat dan seimbang itu perlu. Semoga bermanfaat, salam..

Health is not everything, but everything without health is nothing

sumber: materi kuliah PGM (Pengantar Gizi Masyarakat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun