Mohon tunggu...
Asmy Fadhilah
Asmy Fadhilah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Hobi saya memasak dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Utama Rasulullah SAW: Keberpihakan pada Kaum Dhuafa

18 Desember 2023   23:05 Diperbarui: 19 Desember 2023   00:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemiskinan dapat mempengaruhi akidah umat. Salah satu sebab orang yang keluar dari agama adalah karena kemiskinan dan kefakiran. Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga hubungan dengan Allah dan sesama manusia dengan dua tujuan yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia serta kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di akhirat. Secara sederhana, hablun minaallah dapat diartikan bahwa seorang muslim harus secara tulus dan ikhlas bahwa seluruh aktivitasnya hanya untuk mengabdi kepada Allah. Sedangkan hablun minannas dapat diartikan bahwa seorang muslim mempunyai kepeduliaan dengan orang lain. Kepedulian dengan orang adalah keharusan agar seorang muslim merasa punya tanggungjawab untuk memberikan solusi atas permasalahan umat termasuk kemiskinan.

Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui program pemberdayaan Keluarga Kaum Dhuafa ini, melalui empat jalur strategi yaitu perluasan, kesempatan, pemberdayaan Keluarga Dhuafa, peningkatan kapasitas dan perlindungan. Dalam Al-Qur'an surah Al-Ma'un ayat 1-7 Allah SWT berfirman: "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orangorang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna"

Rasul SAW bersabda, " " (Sesungguhnya kalian akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan rezeki dari Allah SWT, apabila membela dan memperhatikan kaum dhuafa di antara kalian).

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang penyayang kepada sesamanya, akan disayangi oleh Allah Zat yang Maha Penyayang." Allah SWT berfirman, 'Sayangilah orang-orang yang ada di bumi, maka akan menyayangi pada kalian makhluk yang berada di langit'."

Melalui Program Pemberdayaan Kaum Dhuafa dalam mata kuliah 'Kemuhammadiyyahan', Universitas Prof. Dr. Hamka yang diadakan secara berkala setiap tahunnya. Para mahasiswa mendapatkan contoh secara langsung serta banyak belajar untuk saling berbagi dan saling menghargai sesama manusia  dan sekitarnya. Kami sekelompok mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang terdiri dari 3 anggota yaitu, M. Navis sultoni, Suci Amelia Frananta, dan Asmy Fadhillah melalakukan program pemberdayaan kaum dhuafa dengan melakukankan survey dan memilih salah satu keluarga di daerah Kebayoran Lama, yaitu Keluarga Ibu Ani.

Ibu Ani (54) memiliki seorang suami dan 2 anak yang berstatus pelajar Tingkat SMP akhir dan SD. Keluarga Ibu Ani tinggal di tempat yang bisa dibilang kapasitasnya kurang layak untuk dihuni oleh keluarganya. Ibu Ani dan keluarganya tinggal di sebuah kontrakan sepatakan yang jauh dari kata layak bahkan untuk berdiri saja di dalam rumahnya tidak bisa. Dengan hanya beralasan terpal, atapnya dengan seng, serta kayu-kayu untuk melapisi dinding tempat huni mereka. Dapur dan  tempat tidur semua menjadi satu.

Gambar 1. Kondisi Dalam Rumah
Gambar 1. Kondisi Dalam Rumah

 Gambar 2. Kondisi Depan Rumah 
 Gambar 2. Kondisi Depan Rumah 

Mata pencaharian Ibu Ani ini cuci gosok baju harian yang tidak rutin atau bisa dibilang hanya panggilan saja ketika dibutuhkan, sedangkan suami ibu Ani ini tidak memiliki pekerjaan. Ibu Ani adalah seorang kepala keluarga, dengan menafkahi 4 orang anggota keluarganya termasuk dirinya, serta menanggung biaya kontrakan, biaya kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah dan biaya tak terduga, pasti sangat berat untuk di jalani. Penghasilan ibu Ani tak menentu < Rp. 500.000/bulan, apalagi dengan anak kedua ibu Ani tidak mendapatkan KJP sehingga ibu Ani harus mengalokasikan semua hasil kerja kerasnya untuk menyekolahkan anaknya.

Setelah melihat keadaan keluarga Ibu Ani membuat hati kami tersentuh dan turut prihatin. Sangat membuat hati kami tergerak dan ingin membantu keluarga Ibu Ani tersebut. Maka kami melakukan kegiatan fundraising guna membantu kesejahteraan keluarga ibu Ani. Maka dari itu kami membuat Flyer dan menyebarkan ke media sosial pribadi kami untuk mengajak dan mengikut sertakan orang-orang di sekitar kami untuk memberikan sedikit rezekinya kepada keluarga Ibu Ani.

Kurang lebih satu bulan kami membuat kegiatan fundraising ini alhamdulillah telah selesai. Banyak terimakasih yang bisa kami sampaikan kepada yang sudah berdonasi baik dalam bentuk materi maupun non materi. Kami sudah mendonasikan dalam bentuk sembako dan modal usaha untuk membantu ibu Ani. Kami berharap dengan modal usaha yang kami berikan bisa membantu ekonomi ibu Ani, serta sembako untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Semua donasi itu telah kami salurkan pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Melalui program pemberdayaan keluarga dhuafa ini, kami dapat merasakan manfaat dan indahnya rasa berbagi kepada sesama. Rasa syukur dan bahagia terukir di hati kami kala melihat mereka tersenyum senang saat menerima bantuan. Ibu Ani, Bapak Dadang, dan anak-anak mereka pun sangat berterima kasih dan senang dengan adanya bantuan dan kepedulian orang-orang terhadap keluarga mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun