[caption caption="Menteri Kreasi dan Seni The Maczman Andi Syam Paswah alis Coklat (tengah) - POJOKSULSEL/ISLAMUDDIN DINI"] [/caption]
Kericuhan pasca diskusi di ILC beberapa hari yang lalu, selain memunculkan nama Partoba Pangaribuan yang diberitakan sebagai korban pengeroyokan oknum suporter. Kini muncul nama/kelompok lain yang juga merasa sebagai korban dan diberitakan secara tidak seimbang. Sampai saat ini, yang kita tahu adalah aktivis Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) menjadi korban pengeroyokan oknum suporter karena komentar pedasnya terhadap PSSI di acara ILC. Meskipun kita tahu bahwa Partoba Pangaribuan bersama dengan FDSI nya memang selama ini menempatkan diri di posisi berhadapan dengan PSSI.
Pada awal kasus ini mencuat, media hanya memberitakan bahwa terjadi pengeroyokan terhadap supporter oleh oknum supporter. Tidak disebutkan secara jelas, oknum supporter yang dimaksud itu siapa. Bahkan yang lebih banyak di blow up adalah pernyataan dari Pak Gatot Dewa Broto yang istrinya terkena imbas dari insiden tersebut. Belakangan, melalui berita online galahmedianewes.com dan sulsel.pojoksatu.id, diperoleh informasi bahwa yang diduga oknum suppoter tersebut adalah The Macz Man Wilayah Jakarta.
Di kalangan supporter bola tanah air, The Macz Man bukanlah nama yang asing. Kelompok supporter yang berdiri sejak 15 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 1 Februari 2001 merupakan supporter setia PSM Makassar, salah satu klub bola tertua di tanah air yang merupakan tim kebanggaan masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan.
Demikian halnya dengan Partoba Pangaribuan, dikalangan suppoter sepak bola, sosoknya dikenal sebagai supporter yang kritis terhadap PSSI, tidak hanya saat ini, di era Nurdin Halid, Partoba mendirikan Assosiasi Supporter Indonesia (ASI) sebagai wadah perlawanan terhadap Nurdin Halid yang saat itu memimpin PSSI. Beliau pun sempat dikaitkan dengan bergulirnya Liga Primer Indonesia (LPI) yang saat itu merupakan liga tandingan dan digagas oleh orang-orang yang bersebrangan dengan PSSI.
Berdasarkan penjelasan Partoba Pangaribuan, pentolan FDSI adalah korban pengeroyokan dalam keributan tersbut, jumlahnya sekitar 10 orang. Ia pun menduga oknum supporter tersebut adalah pendukung PSSI yang disarankan untuk disuntik mati. Dari rilis yang disampaikan oleh FDSI dan Partoba Pangaribuan, mereka menegaskan bahwa dia ada diposisi sebagai korban pengeroyokan (link berita : Klarifikasi Resmi Partoba Pangaribuan), bahkan FDSI pun akan melanjutkan persoalan ini ke ke Polisian (link : FDSI Lanjutkan Insiden Pengeroyokan di ILC ke Kontras dan Kepolisian), ini senada dengan penekanan Menpora yang meminta Polisi bertindak terkait dengan kasus ini.
Dalam berkembangannya, The Macz Man Wilayah Jakarta sebagai pihak yang selama ini diduga oknum supporter yang terlibat dalam penganiayaan tersebut muncul dengan versi kejadian yang berbeda. Dari kicauan twitter The Macz Man Wilayah Jakarta, bahwa memang kericuhan itu berawal dari statatemen Partoba yang menyatakan dirinya "mewakili supporter Indonesia" Berikut ini kutipan twitter The Macz Man Wilayah Jakarta yang dimuat oleh sulsel.pojoksatu.id :
“Disitu kami merasa tidak terima, krn tidak sependapat, terlebih kami tidak diberikan kesempatan bicara oleh pihak ILC,” cuit @MACZ_JAK.
“Kemudian kami → @MACZ_JAK mendatangi Partoba Pangaribuan & meminta penjelasan ttg statemennya bahwa ia mewakili suporter Indonesia. Sedang di forum tsb @ILC_tvOnenews ada Kami, THE MACZMAN & kami sama sekali tdk merasa diwakili olehnya.”
“Setelah kami brtanya baik2, tiba2 ada oknum di luar kami yang melepas topi Partoba, kemudian datang beberapa org berbadan besar mendorong kami utk melerai.”
“Karena di lokasi tersebut mayoritas berbaju merah, maka kami jadi sasaran. Ketua @MACZ_JAK dicekik oleh orang berbadan besar tadi dan dipaksa utk jth ke tanah,”
