Berkali-kali saya mengatakan, bahwa saya tidak setuju kalau mereka saling berpacaran meski tidak bisa juga saya melarang. Bukan apa-apa. Itu saya lakukan mengingat lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. Coba bayangkan seandainya mereka memiliki pasangan dari lingkungan yang berbeda. Mereka akan lebih luas secara pergaulan maupun wawasan, yang mana itu akan membawa manfaat baginya kelak bila dipromosikan. Mereka akan punya pembanding, dan akan lebih bersyukur bila memang perusahaan sekarang lebih baik.
Lha, kalau satu perusahaan, semisal si cewek mengeluhkan perlakuan atasannya atau teman sejawatnya, sangat besar kemungkinan hal itu akan mempengaruhi hubungan si cowok dengan rekan tersebut. Belum lagi kalau salah satu pihak adalah pimpinan atau senior yang diharuskan memberikan penilaian kinerja bawahan yang notabene adalah kekasih hati. Sudah barang tentu objektivitasnya diragukan.
Rupanya dibalik dunia mereka yang penuh dinamika terselip kelangkaan variasi dalam hal pasangan. Sampai detik ini, saya masih mencoba memaklumi dengan sepenuh hati sambil memikirkan solusi agar tidak mengganggu kinerja mereka. Memang dari sekian yang berpacaran, ada yang bisa tetap profesional. Tapi itupun karena mereka belum putus sampai saat ini, atau bahkan lantaran keduanya telah sampai jenjang pernikahan. Entah bagaimana profesionalisme mereka nantinya bila sudah tak bersama. Mari kita nantikan episode berikutnya sambil nonton sinetron Ganteng Ganteng Serigala..hahaha
Selamat Malem Minggu semuanya...
---
Ilustrasi: shutterstock
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H