"Teko blirik" atau "teko jadul" sering kali mengingatkan kita pada kenangan masa lalu yang penuh kehangatan dan kesederhanaan. Teko ini terbuat dari seng yang dilapisi cat enamel dengan desain yang sederhana, dengan ciri warna blirik, cat putih berpadu dengan cat hijau/biru. Teko ini sering kali digunakan untuk menyeduh teh atau kopi dalam tradisi keluarga atau masyarakat tertentu.
Bagi banyak orang, teko jenis ini bukan hanya sekadar alat, tetapi juga menjadi simbol kenangan manis yang terikat dengan momen bersama keluarga atau teman-teman di masa lalu. Mungkin itu adalah kenangan saat berkumpul di sore hari, duduk bersama orang terdekat, saling bercerita, dan menikmati secangkir teh atau kopi hangat. Teko seperti ini sering kali menjadi bagian dari tradisi, di mana setiap cangkir teh atau kopi yang disajikan membawa kehangatan dan kedamaian.
Kesan "jadul" atau klasik dari teko tersebut memberikan nuansa nostalgia, mengingatkan kita pada waktu-waktu yang lebih sederhana dan lebih terhubung dengan orang-orang yang kita cintai. Meskipun zaman telah berubah, kenangan tentang teko jadul ini tetap hidup dalam ingatan sebagai bagian dari kehidupan yang penuh makna.
Mafrukan Ali menangkap kenangan "teko blirik" untuk dijadikan sebagai obyek lukisan.
Lukisan "Teko Blirik yang Penuh Kenangan" karya Mafrukan Ali, dengan teknik pisau palet dan mengusung gaya modern art ekspresionis, memang memiliki daya tarik yang luar biasa.Â
Teknik pisau palet memberikan tekstur dan kedalaman pada karya tersebut, menciptakan efek visual yang kaya dan dinamis, khas ekspresionisme. Dengan gaya ini, objek seperti teko yang awalnya sederhana dan penuh kenangan, diubah menjadi karya seni yang sangat ekspresif dan penuh makna.
Dengan genre still life, di mana benda-benda sehari-hari dihadirkan dengan cara yang lebih mendalam, teko menjadi simbol kenangan masa lalu, sekaligus objek yang membawa emosi dan narasi. Melalui penggunaan warna dan goresan pisau palet yang penuh energi, lukisan ini tidak hanya menggambarkan teko tersebut secara visual, tetapi juga mengungkapkan perasaan, kenangan, dan cerita yang ada di baliknya.
Lukisan seperti ini akan sangat cocok dipajang di berbagai tempat karena ia tidak hanya menambah nilai estetika, tetapi juga bisa memicu percakapan dan refleksi tentang waktu, kenangan, dan seni itu sendiri. Kehadirannya di ruang-ruang seperti ruang tamu, kafe, atau galeri seni akan memberikan suasana yang unik dan mengundang perhatian, menjadikannya sebuah karya yang enak dipandang dan penuh arti.
(Anda punya kenangan dengan "teko blirik?", atau ingin mengoleksi...?)