Mohon tunggu...
Asmoo
Asmoo Mohon Tunggu... Seniman - Ngelanturisme

Ngelanturisme

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hilangnya Suara Kami

8 Januari 2024   06:47 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hilangnya suara kami.

Tiba-tiba hening. Tidak ada panggilan, tidak ada percakapan. Semua diam. Tidak ada yang berkata lagi.

Penyakit langkah, penyakit keturunan. Tidak ada obatnya. Biarkan saja, kalau berganti musim akan sembuh dengan sendirinya.

Hilangnya suara kami.

Tiba-tiba suara itu tidak terdengar lagi. Suara keras, apalagi suara berbisik tidak terdengar lagi.

Di sebuah desa, katanya "tanah syurga", di siklus musim lima tahunan, para warga satu desa, tidak bisa berkata lagi. Bukan karena dibungkam, atau tidak boleh bersuara. 

Mereka bisa berkata, tapi tidak keluar, tidak terdengar kata-kata.

Mereka bisa bersuara, tapi tidak keluar suara, tidak terdengar suara mereka.

Siklus penyakit lima tahunan. Langka. Tidak perlu obat, tidak perlu tabib. Sembuh dengan sendirinya. Kalau musim sudah berganti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun