Mohon tunggu...
Asmoo
Asmoo Mohon Tunggu... Seniman - Ngelanturisme

Ngelanturisme

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menanti Kejujuran

19 Oktober 2023   08:35 Diperbarui: 19 Oktober 2023   08:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan kulit telur+cat akrilik di kanvas, judul ; Menanti, karya; Mafrukan Ali

     Alkisah sebuah kisah yang belum pernah dikisahkan, karena memang kisah ini tidak ada dan tidak pernah ada, mungkin?

     Di sebuah kerajaan "Nusasengsara", entah dimana?. Rajanya kaya raya, namun menderita, rakyatnya sengsara, namun masih bisa tertawa.

     Raja membuat undang-undang tanpa perlu persetujuan, baik dari bawahan apalagi rakyatnya. Namanya juga "kerajaan".

     Salah satu yang dibuat adalah undang-undang anti kejujuran, salah satu pasal berbunyi :

     "Raja dan seluruh pegawai kerajaan, dilarang untuk berkata jujur, baik disengaja maupun tidak, apabila ketahuaan berkata jujur maka Raja bisa dimaafkan, tetapi kalau bawahan ketahuan jujur, maka akan dihukum, mengangkat satu kaki di alon-alon kerajaan, mulai pagi sampai waktu yang ditentukan.

     Raja ya raja. Bikin undang-undang ya seenaknya. Toh kisah ini tidak ada dan tidak pernah ada.

     Apabila ada rakyat yang tidak setuju ya biar saja, asal tidak mengerahkan massa, kalau mengerahkan massa, ya bisa diannggap kudeta.

     Raja ya raja. Bikin undang-undang ya terserah. Toh kisah ini tidak ada dan tidak pernah ada.

     Rakyat jujur ya biar saja. Kalau mengharap Raja jujur, ya tunggu saja. Silahkan rakyat menanti dengan tanpa kepastian

MENANTI KEJUJURAN?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun