Sepagi ini gejolak nafsu tak tertahankan. Ingin mencumbu pada yang hitam manis. Manis di bibir, manis di jiwa. Pahit di kehidupan yang dijalani. Namun, pahit mengajarkan ketegaran dalam bertahan dan melawan.Â
Sepagi ini gejolak mencumbu pada kopi segera tersalurkan. Mencium bibir gelas bekali-kali. Menyeruput berulang kali manis pahitnya rasa. Menikmati tiada yang indah selain pahit manisnya kopi kehidupan.Â
Tetaplah mencumbu kopi. Walaupun pahit manis melebur. Terkadang mengelabui rasa. Terkadang hanya pahit terasa, menjadikan manusia gundah gulana. Terkadang hanya manis terasa, menjadikan manusia euforia.Â
Kopi kehidupan, kopi kita semua. Semua akan merasakan perpaduannya. Baik secara bergantian maupun yang terasa dominan.Â
Seruput kopi pagimu segera. Sebelum jam kerja tiba. Sebelum kesibukanmu melanda Sebelum kopi pagimu tiada.Â
Borneo Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H