Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Jangan Mudah Terpancing Isu SARA di Pilkada Jakarta

11 April 2017   13:22 Diperbarui: 11 April 2017   21:00 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika mengamati Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, pasangan Cagub-Cawagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot adalah pasangan yang paling sering ditimpa isu tak sedap seperti masalah agama-dan ras. Latar belakang Ahok yang berasal dari kalangan etnis minoritas dan non-muslim, selalu menjadi isu yang terus menerus dimunculkan ke publik Jakarta yang mayoritas beragama muslim. Selain itu, jika dilihat dari perolehan suara, jika dibandingan dengan calon lainnya suara Ahok lebih fantastis. Hal ini dikarenakan kinerja dia yang memang sudah terbukti melakukan pembenahan di Ibukota. Oleh sebab itu, bagi mereka yang tidak suka dengan Ahok,  berbagai carapun dilakukan   dengan tujuan untuk menghalangi langkahnya menjadi orang nomor 1 di Jakarta. Dalam politik, calon yang terkuat memang memiliki potensi untuk digempur habis-habisan.

Namun, sangat disayangkan pilkada yang sejatinya adalah pertarungan program, oleh beberapa kelompok tertentu yang menunggangi salah satu pasangan cagub-cawagub dijadikan ajang untuk saling menjatuhkan dengna menggunakan isu agama, sara dan etnis Tentu saja cara-cara seperti sungguh sangat tidak elegan. Mengingat Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman baik itu Bahasa, agama dan etnis. Keberagaman inilah yang membuat Indonesia menjadi unik dan kaya akan tradisi. Lantas kenapa isu agama dan ras sering muncul di kancah politik Indonesia pada umumnya dan Jakarta pada khususnya?.

Dari dulu sampai sekarang, isu agama dan ras selalu menjadi perbincangan menarik dan selalu muncul. Tidak hanya di Indonesia, dibeberapa negara isu ini juga kerap mewarnai kancah politik.  Bahkan, sudah banyak sekali contoh negara atau daerah di dunia ini hanya karena isu tersebut terjadi pertumpahan darah. Di Indonesia sendiri juga pernah memiliki sejarah kelam terkait isu tersebut. Bangsa ini gampang sekali diadu domba dengan menggunakan agama dan ras karena dua hal tersebut merupakan isu yang paling sensitive.  Jika digali, setidaknya terdapat beberapa isu sara dan agama yang pernah membuat bangsa ini menjadi suram, seperti peristiwa reformasi (1998),  konflik agama di Ambon (1999), traged Sampit (2001), Gerakan Aceh Merdeka (GAM), penyerangan kelompok Syi’ah di Sampang Madura dan lain sebagainya.  

Dari beberapa isu agama-dan ras diatas, seharusnya bangsa ini lebih menjadi dewasa dalam melihat fenomena politik yang terjadi. Agar, bangsa ini tidak mudah untuk diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan bangsa ini menjadi utuh.  STOP ISU SARA DI PILKADA DKI JAKARTA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun