Terkait rencana aksi 313 yang akan digelar oleh Forum Umat Islam (FUI) pada 31 Maret 2017, sejumlah pihak menyarankan agar aksi tersebut tidak dilakukan mengingat pentingnya menjaga kondusivitas politik di DKI Jakarta menjelang pelaksanaan Pilkada putaran kedua.
Seperti diketahui, menurut informasi yang beredar di media, Sekjend Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath mebenarkan adanya aksi 313 tersebut. Ia mengaku tengah menyiapkan sosialisasi.
Aksi yang rencananya diisi dengan shalat Jumat di Masjid Istqlal itu akan dilanjutkan dengan penyampaian tuntutan di depan Istana Negara. Â Aksi tersebut dimaksudkan meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.
Tentunya aksi ini akan sangat terlihat politis sekali mengingat pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan digelar 19 April 2017 nanti. Sedangkan proses hukum terkait dugaan penistaan agama yang dialamatkan kepada Ahok, sampai saat ini masih terus berlanjut.
Seharusnya semua pihak dapat menghargai proses hukum yang sedang berjalan dengan tidak melakukan pressure kepada pihak manapun yang berpotensi membuat suhu politik menjadi memanas dan dapat meresahkan warga.
Menanggapi rencana aksi 313 itu, KH Said Aqil Siradj yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga ikut menghimbau, sebaiknya tidak ada lagi aksi sebelum putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Dalam padangannya, setiap pilihan politik di Pilkada DKI Jakarta sebaiknya dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Selain itu, ia menilai sebaiknya urusan politik tidak dicampurkan dengan persoalaan agama.
Menurutnya berilah kebebasan kepada masyarakat untuk memilih, mau pilih Basuki Tjahaja Purnama silakan, jika tidak senang tidak usah dipilih. Mau pilih Anies Baswedan silakan, jika tidak senang ya tidak usah dipilih.
Malah ia memandang, semua pihak seharusnya ikut mensukseskan Pilkada DKI Jakarta hingga hari pencoblosan nanti. Untuk itu, ia sudah melarang warga NU untuk ikut dalam kegiatan aksi tersebut. Bukan hanya aksi 313, malah dalam aksi-aksi sebelumnya juga sudah dilarang.
Kesejukan dalam memandang realitas politik yang ada sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan kondusivitas keadaan demi menciptakan rasa aman untuk segenap warga Jakarta khususnya, dan seluruh rakyat Indonesia umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H