Pengambilan keputusan merupakan aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan kita, setiap hari, kita semua seperti berada di persimpangan jalan, di setiap persimpangan ini, kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Pilihan-pilihan inilah yang membentuk jalan hidup kita. Mulai dari keputusan kecil seperti memilih menu makan siang hingga keputusan besar seperti memilih pasangan hidup, setiap pilihan memiliki konsekuensinya. Bagaimana komunikasi intrapersonal mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan?Â
Menurut Effendi (1993), komunikasi intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian, yakni komunikasi yang berlangsung dalam diri, meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan. Â Komunikasi intrapersonal dapat didefinisikan sebagai proses percakapan yang berlangsung di dalam diri kita sendiri. Ini merupakan dialog batin yang melibatkan pikiran, perasaan, serta cara kita menginterpretasikan dunia di sekitar. Dengan kata lain, komunikasi intrapersonal adalah momen ketika kita berbicara dengan diri sendiri, merenung, atau membayangkan berbagai hal. Melalui dialog batin ini, kita dapat menggali identitas diri dengan lebih mendalam, memahami kekuatan dan kelemahan kita, serta mengidentifikasi nilai dan tujuan hidup yang kita anut, komunikasi intrapersonal juga membantu kita mengelola emosi, baik yang positif maupun negatif.
Ketika kita dihadapkan pada berbagai pilihan, komunikasi intrapersonal menjadi peran utama dalam membantu kita mengevaluasi setiap opsi dengan mendalam. Kita dapat menimbang kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan, serta membandingkannya dengan nilai-nilai dan tujuan hidup kita. Dialog batin ini memungkinkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Dengan merenungkan berbagai aspek dari suatu masalah, kita dapat menghindari keputusan yang hanya didasarkan pada emosi sesaat. Komunikasi intrapersonal memiliki potensi untuk memicu pemikiran yang lebih kreatif, dengan berdialog dengan diri sendiri, kita dapat menjelajahi perspektif baru dan menemukan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang kita hadapi, ketika kita memiliki keyakinan pada keputusan yang diambil, rasa percaya diri pun akan meningkat, pada proses ini juga membantu kita meyakinkan diri bahwa pilihan yang telah dibuat adalah yang terbaik. Selain itu, emosi sering kali memengaruhi pengambilan keputusan kita, melalui komunikasi intrapersonal kita dapat lebih memahami dan mengelola emosi tersebut, sehingga penilaian kita tetap jernih dan objektif.
Berikut adalah beberapa tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan yang dipengaruhi komunikasi intrapersonal meliputi:
1. Identifikasi Masalah
Dialog batin sebagai pemicu menjadi pintu gerbang bagi kita untuk mengenali adanya ketidaksesuaian atau tantangan dalam hidup kita. Seperti yang dijelaskan oleh Carl Rogers (1961), seorang psikolog humanistik, Komunikasi intrapersonal memungkinkan kita untuk mendalami dan mengatasi konflik internal yang dapat menghalangi pengambilan keputusan yang rasional. Dalam proses ini, kita juga mengumpulkan informasi yang relevan terkait masalah tersebut, baik dari pengalaman pribadi maupun dari sumber eksternal.
2. Evaluasi Opsi
Herbert Simon (1957) memperkenalkan konsep "bounded rationality", yang menunjukkan bahwa manusia tidak selalu dapat membuat keputusan yang sepenuhnya rasional akibat batasan dalam informasi dan kemampuan kognitif. Namun, komunikasi intrapersonal memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan berbagai alternatif dengan lebih mendalam.
3.Pemilihan Opsi
Keputusan yang kita ambil sering kali merupakan hasil dari kombinasi antara pemikiran rasional dan perasaan. Dalam bukunya "Descartes' Error" (1994), Antonio Damasio mengungkapkan bahwa emosi memiliki peranan yang krusial dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi intrapersonal berfungsi untuk membantu kita menyelaraskan kedua aspek ini.
4.Implementasi
Setelah keputusan dibuat, langkah berikutnya adalah melaksanakan keputusan tersebut. Menurut Kurt Lewin (1951) dalam teorinya tentang medan gaya, perilaku manusia dipengaruhi oleh dua kekuatan utama yaitu, kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Dalam konteks ini, komunikasi intrapersonal berperan penting dalam membantu kita mengatasi berbagai hambatan, baik internal maupun eksternal, yang mungkin muncul saat mengimplementasikan keputusan tersebut.
5.Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting untuk memperbaiki keputusan di masa depan. Donald Schn (1983) memperkenalkan konsep "reflective practitioner", di mana individu secara terus-menerus merefleksikan tindakan mereka dan belajar dari pengalaman. Komunikasi intrapersonal memungkinkan kita untuk melakukan evaluasi diri yang mendalam.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Intrapersonal dalam Pengambilan Keputusan:
*Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu membentuk cara kita memandang dunia, model mental yang terbentuk dari pengalaman ini kemudian akan memengaruhi cara kita menafsirkan informasi baru dan membuat keputusan. Contohnya, seseorang yang sering menghadapi kegagalan dalam suatu bidang mungkin akan cenderung lebih pesimistis ketika menghadapi tantangan serupa di masa depan.
*Nilai dan keyakinan
Nilai adalah keyakinan yang mendalam dan stabil tentang apa yang dianggap baik dan buruk. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, seseorang yang menjunjung tinggi kejujuran akan lebih cenderung menolak tawaran yang tidak etis, meskipun tawaran tersebut menawarkan keuntungan yang sangat besar. Tahap perkembangan moral seseorang akan mempengaruhi jenis nilai yang dianutnya dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam pengambilan keputusan.
*Emosi
Emosi berfungsi sebagai "tanda tubuh" yang memandu kita dalam membuat keputusan dengan cepat dan efisien. Sebagai contoh, jika kita merasakan kegelisahan saat dihadapkan pada suatu pilihan, itu bisa menjadi pertanda bahwa pilihan tersebut mungkin tidak sesuai. Emosi muncul sebagai respons terhadap penilaian kita terhadap suatu situasi. Emosi positif seperti senang dapat meningkatkan kreativitas dalam mencari solusi, sedangkan emosi negatif seperti takut dapat menghambat pengambilan keputusan.
*Tekanan sosial
Tekanan dari kelompok sosial sering kali mendorong seseorang untuk menyesuaikan pendapat atau perilakunya agar sejalan dengan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Kita cenderung membandingkan diri kita dengan orang lain sebagai upaya untuk mengevaluasi diri. Proses perbandingan sosial ini dapat berdampak pada harga diri kita serta memengaruhi berbagai keputusan yang kita ambil.
Faktor-faktor di atas saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Misalnya, pengalaman masa lalu yang negatif dapat membentuk nilai-nilai yang negatif, yang kemudian akan memengaruhi cara seseorang merespons tekanan sosial.Â
Dapat disimpulkan bahwa Komunikasi intrapersonal, yang merupakan dialog batin dalam diri kita, memiliki peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Melalui proses ini, kita dapat mendalami pikiran dan perasaan kita, menimbang berbagai pilihan, dan pada akhirnya, mengambil keputusan yang selaras dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang kita anut. Proses ini melibatkan sejumlah langkah, mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi hasil yang diperoleh. Dengan memahami proses komunikasi intrapersonal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat pilihan yang lebih baik dan mencapai tujuan hidup yang kita inginkan. Komunikasi intrapersonal bukan hanya sekadar dialog dengan diri sendiri ia adalah keterampilan yang dapat diasah dan dibentuk. Dengan melatih kemampuan ini, kita dapat menjadi individu yang lebih mandiri, percaya diri, dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup.
/Â https://bk.fip.unesa.ac.id/Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H