Mohon tunggu...
Asmaul Fitriani
Asmaul Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS TRIATMA MULYA

MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS TRIATMA MULYA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perubahan Perilaku Peserta Didik

14 Mei 2022   20:25 Diperbarui: 14 Mei 2022   20:47 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dampak Covid-19 Terhadap Perubahan Perilaku Peserta Didik
(Penulis : Asmaul Fitriani)

Di era pandemi covid-19 dalam pembelajaran jarak jauh berdampak sehingga menyebabkan perubahan sosial. Perubahan tersebut meliputi sikap, perilaku, dan karakter peserta didik ataupun sistem pada instansi pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran. Proses pembelajaran daring yang dilakukan selama pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada learning loss atau menurunnya kemampuan belajar peserta didik, tetapi juga memberi dampak pada perilaku/sikap peserta didik. Selain itu, dampak pada penggunaan media sosial terhadap perilaku belajar siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, efikasi diri dan juga perilaku siswa dalam belajar pun sangat berbeda di masa pandemi covid-19 sehingga kepala sekolah mengeluarkan kebijakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan kondisi aktual internal dan eksternal sekolahnya. Dengan memahami karakteristik yang dimiliki setiap peserta didik di masa pandemi covid-19. Memahami perilaku dan karakteristik peserta didik di masa pandemi covid-19 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang pengajar. Masih banyak guru yang belum mengetahui bagaimana cara merespon perilaku yang ditampilkan peserta didik dalam pembelajaran.
Hampir setiap sekolah mengadopsi budaya 5-S, yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Adanya pandemi covid 19 mengakibatkan peserta didik beberapa tahun ini menjalani PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau belajar dari rumah. Akibatnya, peserta didik cenderung melupakan kebiasaan yang dulu dilakukan setiap harinya yaitu kebiasaan 5 S bahkan sampai saat sudah PTM (pembelajaran tatap muka) terbatas berlangsung. Terlihat jelas bahwa perubahan sikap dan perilaku peserta didik sejak pandemi yang membuat peserta didik cenderung melupakan kebiasaan tersebut. Oleh sebab itu, disaat pembelajaran tatap muka (PTM) sudah berlangsung kita harus bisa menerapkan kembali pembiasaan tersebut walaupun perbedaan pembiasaan pendidikan karakter antara PJJ di rumah dengan PTM di sekolah. Melalui proses pembelajaran tatap muka (PTM) secara langsung bisa lebih baik dan lebih efektif daripada proses pembelajaran yang dilakukan secara daring karena ada interaksi langsung antara siswa dengan guru.  
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring ini menyebabkan guru tidak bisa memantau langsung perkembangan muridnya. Oleh karena itu orang tua atau keluarga berperan sangat penting dalam mendampingi anak saat belajar daring. Ada banyak tantangan belajar daring dan tentu saja hal ini membutuhkan adaptasi bersama baik guru, orang tua, dan terutama siswa. Membangun karakter peserta didik serta kompetensi siswa yang dikenal dengan sebutan K1, K2, K3, K4. Ini merupakan suatu perpaduan atau kerikatan antara kompetensi spiritual, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan. Menata kembali kompetensi sosial dengan menerapkan kondisi  yang berutamakan kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan rasa percaya diri yang ada pada diri peserta didik, ini merupakan salah satu yang menjadi masalah yang dihadapi oleh seorang guru di masa era pandemi covid-19. Pasalnya, sebelum pandemi covid-19 melanda Indonesia, seorang guru telah menanamkan pada diri setiap peserta didik bahwa mereka harus memiliki dan berlatih untuk selalu bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan rasa percaya diri dalam semua perkataan dan perbuatannya selama kegiatan proses pembelajaran.
Mengapa pendidikan karakter itu sangat penting? dan bagaimana peran guru dalam membentuk karakter peserta didik di masa pandemi ini? fungsi dari pendidikan karakter ini yaitu: pengembangan, hal ini memberikan dampak pada potensi anak untuk menjadi seseorang yang memiliki perilaku baik. Perbaikan, dimana pendidikan ini akan bertanggung jawab dalam memberikan pengetahuan tentang baik atau buruknya sesuatu, Guru bukan hanya memberikan materi pembelajaran, tugas, tetapi juga mengajarkan kita tentang bagaimana karakteristik peserta didik yang baik.
Keberhasilan pendidikan karakter merupakan isyarat bahwa pembelajaran tidak hanya dilihat dari perspektif kognitif saja melainkan pendidikan karakter bangsa sangat penting bagi nusa dan bangsa di Indonesia. Selain perubahan sikap atau perilaku, perubahan lain yang muncul yaitu perubahan pengetahuan atau learning loss pada proses pembelajaran berlangsung di sekolah. Yang dimana peserta didik mulai tidak maksimal seperti sebelumnya disaat sebelum era pandemi merajalela. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang efektif untuk mengurangi kebosanan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan sistem model, metode, atau media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik di setiap mata pelajaran selama proses pembelajaran.
Selain minimnya kedisiplinan yang dimiliki siswa, rasa percaya akan diri mereka sendiri juga mulai berkurang. Hal ini terlihat jelas ketika pembelajaran di dalam kelas. Siswa lebih banyak diam dan tidak merespons pada saat guru memberi pertanyaan atau meminta mereka untuk urun pendapat. Hal inilah yang menjadi masalah bagi guru terkait dengan kompetensi sosial siswa yang dihadapi selama pasca pandemi covid-19. Tugas seorang guru adalah mencari solusi yang tepat dan menyelesaikan masalah terkait dengan kompetensi sosial tersebut. Sejalan dengan tujuan dari kurikulum merdeka belajar yang diharapkan oleh guru, siswa tidak hanya mampu dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan, kemampuan sikap, dan kemampuan keterampilan tetapi mereka juga diharapkan memiliki sikap spiritual dan sikap sosial yang baik.
Oleh karena adanya kendala tersebut guru harus bisa mengaitkan pembelajaran dengan berbagai strategi, metode, model yang digunakan sebagai kegiatan selama proses pembelajaran agar peserta didik tidak mengalami kebosanan saat mengikuti pembelajaran berlangsung. Adapun beberapa metode yang dapat digunakan oleh guru seperti metode pembelajaran dengan cara berdiskusi, permainan, tanya jawab, demonstrasi, eksperimen dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan inovasi siswa terhadap metode tersebut. Terkait metode pembelajaran, sebagai kepala sekolah terus menghimbau guru-guru agar terus berorientasi, terus berinovasi dan menciptakan metode, strategi atau model pembelajaran yang efektif agar tidak hanya menggunakan metode pembelajaran yang lama, misalnya dengan menggunakan media informasi dan teknologi dalam pembelajaran agar anak anak tidak merasa jenuh saat mengikuti proses kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Seiring perkembangan zaman guru harus bisa memanfaatkan teknologi dan informasi tersebut, supaya dapat memotivasi siswa. Metode ini akan diterapkan dalam semua tahapan kegiatan yang sudah tersedia di dalam kurikulum merdeka belajar ini untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Hasil yang diperoleh bahwa para guru sangat antusias, serius dan dapat memahami karakteristik perilaku peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Jadi kesimpulan yang dapat ambil dari pemaparan di atas adalah pendidikan karakter merupakan suatu kegiatan yang mendidik yang dilakukan oleh pendidik yang sengaja dilakukan dengan memberikan pembelajaran mengenai moral serta menanamkan nilai moral tersebut yang dilakukan dengan pendekatan langsung. Nilai atau moral yang diperlukan oleh peserta didik untuk mewujudkan kelangsungan hidup bangsa Indonesia, yang nantinya menjadi pijakan anak bangsa Indonesia sehingga menjadi kepribadian yang berkualitas, serta memiliki akhlak yang baik, Jujur, bertanggung jawab, hormat, disiplin.

Asmaul Fitriani, Jembrana, Bali
#KampusMerdeka #KampusMengajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun