Akhir akhir ini sering kali telinga kita mendengar kata " teroris" yang mana dipikiran kita masing masing  menyimpan  saratus, seribu, bahkan  berjuta juta  makna  teroris, adakalanya  jahat, buruk, pembawa bencana, mirisnya lagi ada yang mengatakan kalau teroris itu orang islam dan lebih lebih ada pula yang mengatakan kalau teroris itu dari kalangan kaum sarungan atau bisa dikatakan santri. Ya, itu lah yang membuat telinga umat islam dan sebagian besar santri merasa panas.
Di era modern ini banyak sekali para fanatisme agama yang menganggap agama mereka paling benar, selalu mengedepankan agamanya tuk menepis semua problematika kehidupan yang seringkali di terpanya. Parahnya, mereka saling tuduh menuduh teroris satu sama lainnya, agama satu dengan agama yang lainnya. Kalau kita pikir, apakah pantas sebagai umat islam kita saling tuduh menuduh seperti itu?
Di dalam konsep kerajaan surgawi banyak para pelajar yang memiliki faham yang berbea beda, ini merupakan suatu  fenomenal di  kalangan  para pelajar  surgawi saja. Hanya  mereka  yang  tahu bagaimana konsep dan literature pendidikan serta ilmu yang mereka terima dari kerajaan surgawi pilhan mereka, zaman sekarang banyak sekali faham faham berbahaya yang masuk secara ilegal di kerajaan suci mereka, para wakil tuhan . Jadi tak dapat dipungkiri bagaimana para pelajar tersebut mengamali segala ilmu dan amaliyah kesehariannya di masyarakat yang mereka dapat dengan faham yang berbeda beda. Adakala baik adakala buruk yang keduanya sangat berpengaruh bagi kehidupan dan kelanjutan kisah ras manusia di atas panggung sandiwara ini.
Ya, realitanya saat ini banyak sekali pengeboman yang terjadi di tanah air tercinta kita ini, jangan jauh jauh mengambil contoh tentang terorisme yang ada di WTC Amerika Serikat sana, cukup kita lihat di negeri kita sendiri, Cirebon.  Baru baru  ini banyak sekali  bom yang ber motif bom kotak, buku dan sebagainya.  Seperti   yang  terjadi di universitas  universitas  ternama dan di tempat khalayak umum lainnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, terorisme dapat diartikan secara gamblang dan luas. Menurut  kamus besar   Indonesia terorisme   adalah penggunaan  kekerasan  untuk  menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai suatu tujuan ( terutama tujuan politik ). Nah, dari penafsiran diatas dapat  di  paparkan  bahwa terorisme  tak  hanya  terwujud  dalam  satu   kata  yaitu “ teroris “. Yang pekerjaannya sudah taka asing lagi di Insonesia ini, suka mengebom, pembawa bancana bagi semua manusia.  Namun  tidak hanya orang  jahat   saja yang  suka  mengebom  yang  dikatakan terorisme, melainkan para politisi, para pejabat negara yang tak pernah merasa puas dalam bersaimbara mencari cari laci dunia yang dapat dikatakan sebagai terorisme.
Banyak para pemain politik yang saling menjatuhkan harkat dan martabat lawan politiknya,  mengancam dengan tindak kekerasan atau pembunuhan dengan maksud tercapainya satu tujuan menguasai dan memberantas apa apa yang menghalangi alur roda politiknya. Itulah terorisme, itulah politik. Sama jahatnya  dengan  para teroris. Karena  poitik  banyak  masyarakat  miskin yang tercekik hutang, kelaparan, sengsara dan selalu dipandang hina di mata para konglomerat, darah biru dan orang orang kaya. Kembali ke pembahasan awal.
Cobalah kita lihat dari kacamata sosial tentang terorisme. Sungguh sangat buruk bukan, dan ironsinya, negara kita ini saya rasa sangatlah lengah dalam menindak lanjuti dan menyelesaikan masalah dalam negri seperti teroris yang saat ini di perdebatkan dari berbagai kalangan. Serasa negri kita sudah sangat rapuh, lelah dan lengah tuk bertindak. Bisa dikatakan urusan yang satu belum selesai malah pindah ke urusan yang lainnya. Itulah negeri tercinta kita ini.
Bagaimana dalam pandangan islam, cobalah kita lihat dari beberapa ayat kitab suci umat islam dan hadis hadis rasulullah.
Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [QS. Al-Anbiyaa' : 107]
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada ummat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [QS. Saba' : 28]
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki sifat lemah-lembut serta hati beliau terasa amat berat atas penderitaan yang menimpa  pada manusia, maka beliau berusaha keras  untuk  membebaskan  dan  mengangkat  penderitaan  yang dirasakan oleh manusia tersebut.
Dalam kata lain perbanyaklah untuk melakukan perbuatan baik, dan berlindung kepada Allah, bergaul dengan para ulama " Al ulama waratsatul anbiya ".
Kejahatan dan perbuatan jahat, keduanya sama sekali bukan ajaran Islam. Dan orang yang paling baik Islamnya ialah yang paling baik akhlaqnya. [HR. Ahmad juz 7, hal. 410, no. 20874]
Dari  beberapa ayat Al Qur'an  dan  Hadis hadis  rasul  dapat  kita  lihat  bagaimana  islam memandang teroris dan terorisme. Islam agama yang indah, penuh kasih cinta dan sayang. Seperti yang diajarkan rasulullah tuk menyayangi satu dengan yang lainnya. Maka salah jika mengklaim islam sebagai agama  teroris, dan salah  besar  jua jika menghancurkan  umat  beragama non muslim dengan mengedepankan islam dan menancapkan kata kata " Jihad fi sabilillah " di hati para orang islam, seperti kasus bom Bali Amrozi, Imam Samudera dan temannya.
“ Dan orang orang yang berjihad dijalan kami. Sungguh kami benar benar akan menunjukkan mereka pada kami “ (QS: Al Ankabut : 69 )
“ Siapa siapa yang berjihad maka sesungguhnya ia erjihad untuk dirinya sendiri. “ ( QS: Al Ankabut : 6 ).
Makna jihad sangatlah luas jika dipandang sebelah mata. Jihad berarti berjuang dan bersungguh sungguh dengan tujuan mendapat maklamat disisi Allah diatas muka bumi ini, dengan pengorbanan jiwa dan raga bahakan matipun menjadi taruhan tuk berjihad. Kalau kita lihat dan dibaca sejenak mudah sekali kita menafsiri apa itu jihad, secara tanggap jihad seperti para teroris yang mengklaim dirinya sendiri sebagai sosok yang sangat berharga bagi umat islam lainnya, yang mana niat mereka ialah berjihad fi sabilillah, seperti yang kasus Amrozi dan kawan kawan.
Kalau kita maknai jihad hanya seperti itu sangatlah salah, dan fatal akibatnya bagi pertumbuhan dan pemikiran para anak bangsa yang notabenenya mayoritas beragama slam. Kita harus mempunya ilmu fiqih dan kaidah kaidah ushul fiqih yang mumpuni tuk memaknai arti Jihad tersebut.
Jihad bisa diterapkan di kehidupan masyarakat antara lain : Berbuat baik antar sesama, saling menasihati, berperasangka baik, mengikuti   aturan Allah dan Rasulullah serta menjalankan printah perintah-Nya   dan  menjauhi segala  larangan-Nya. Itulah   tekad dan   akhlak mulia yang harus kita tanamkan disanubari kita khususnya semua umat islam di belahan dunia manapun agar terhindar dari perbuatan maksiat dan kezhaliman yang saat ini tengah merajalela di kalangan umat beragama. Allah yahfaz.
Maka kita sebagai umat beragama dengan kepercayaan masing masing tidak baik untuk saling menyalahkan   dan  menuduh  satu dengan  yang  lainnya  atas  perasangkaan teroris. Dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk Allah dan praktek Rasulullah dalam menggalang ummat, serta menghindari terorisme dalam mencapai tujuan.
Dengan demikian, jelas dan teranglah bahwa Terorisme dalam pandangan agama Islam tidak dibenarkan, dan jauh dari tuntunan Islam. Semoga bermanfaat. Amin.