Mohon tunggu...
Asmari Rahman
Asmari Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Bagansiapi-api 8 Okt 1961

MEMBACA sebanyak mungkin, MENULIS seperlunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Berharap, Jokowi Mandiri

7 Maret 2015   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat jumpa pers usai rapat pleno Partai Demokrat di Pantai Sanur Bali,  SBY menyampaikan pesan dan harapannya kepada Jokowi agar benar-benar mandiri dan bertanggung jawab penuh terhadap semua persoalan.

Sebagai mantan presiden RI, SBY pantas merasa gelisah melihat kondisi negara yang tak berketentuan seperti saat ini, gonjang ganjing perekonomian, kegaduhan politik, hingga sampai pada perseteruan penegak hukum.

Rupiah terpuruk melewati ambang batas, partai politik besar gaduh dengan urusan internalnya yang menimbulkan dualisme kepemimpinan, ditambah lagi dengan sengketa APBD antara Gubernur DKI dengan DPRD, yang berujung pada kegaduhan dimedia sosial.

Perseteruan antar Polisi dan KPK belum terlihat tanda-tandanya akan berakhir,  meskipun gugatan praperadilan telah dimenangkan oleh BG namun sebagian besar publik terlanjur menilai kriminalisasi terhadap pimpinan KPK dan pendukungnya masih tetap berlanjut.

Abraham Samad tersandung dugaan kasus membantu seseorang dalam pemalsuan identitas, Bambang Widjojanto dilaporkan dengan tuduhan menganjurkan kesaksian palsu, tak ketinggalan Yunus Husin dan Denny Indrayana juga sudah berstatus terlapor bersama – sama dengan majalah Tempo, untuk ketiga nama terakhir ini dilaporkan oleh orang yang sama, yakni M. Fauzan Rachman selaku Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) .

Belakangan terdengar pula selentingan kabar, bahwa segenap komisioner dari Komnas Ham dilaporkan oleh penyidik Polri ke Bareskrim dengan tuduhan membuka hasil investigasi, esok atau luas entah giliran siapa lagi yang akan menjadi terlapor, dan Polri kini betul-betul sedang kebanjiran job menerima laporan kesalahan orang yang ditengarai memihak kepada KPK.

Ketika menghadiri peresmian Gedung Pasca Sarjana milik Muhammadiyah di Yogyakarta Syafii Maarif berujar “Kampus tiarap, para Professor tiarap, yang lain tiarap, KPK sedang dimusuhi oleh berbagai kekuatan.” Ucapan Buya yang juga ketua tim 9 itu mengisyaratkan keinginannya agar kampus segera bangkit dan bergerak.

Melihat kondisi yang sedemikian rupa itulah kiranya SBY melontarkan himbauannya agar Jokowi tidak terlambat dan keliru menangani masalah hukum hingga soal diplomasi yang saat ini berkembang sangat dinamis.

Menariknya lagi, SBY dalam menyampaikan himbauan tersebut menyelipkan kata “mandiri” yang berarti bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala negara Jokowi mendapat tekanan tangan orang kuat yang mengaturnya dari belakang. Tentang siapakah orang kuat yang dimaksudkan SBY itu publik tentu sudah memakluminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun