Mohon tunggu...
Asmari Rahman
Asmari Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Bagansiapi-api 8 Okt 1961

MEMBACA sebanyak mungkin, MENULIS seperlunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Ganggu Buwas

21 Maret 2016   14:05 Diperbarui: 21 Maret 2016   14:30 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jangan Ganggu Buwas"][/caption]Menanggapi wacana Partai Gerindra yang ingin mencalonkan Budi Waseso sebagai calon Gubernur DKI, maka dengan segala kerendahan hati saya turunkan tulisan berikut ini.

Komisaris Jenderal Polisi Drs. Budi Waseso, S.H adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 8 September 2015 menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional. Budi, lulusan Akademi Kepolisian yang berusia 55 tahun ini telah membuat kegiatan Pemberantasan narkotika menjadi bergairah kembali.

Namanya mulai menjadi buah bibir dan ramai mengisi pemberitaan media saat atasannya yang saat itu menjabat Kabareskrim, Komjen Susno Duadji ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta akibat terlibat korupsi.

Jenderal Polisi yang satu ini dikenal tegas dalam bersikap, berani berseberangan dengan opini public, seperti saat terjadinya kisruh antara KPK dan Polri sebagai buntut dari ditetapkan calon Kapolri, Budi Gunawan menjadi tersangka oleh KPK yang berlanjut pada penangkapan wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto oleh pihak kepolisian.

Karirnya mulai melesat pada tahun 2013 dengan menduduki posisi Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri di tahun 2014 dan prestasinya selama menjabat di posisi inilah yang menjadi salah satu faktor terpilihnya dirinya sebagai Kabareskrim diawal tahun 2015 yang lalu. Sejak itu namanya seakan tak lepas dari perbincangan publik, kiprahnya mengundang decak kagun dan langkahnya selalu menjadi sesuatu yang diperhitungkan oleh banyak orang

Gebrakan terakhirnya di Bareskrim Polri adalah menggeledah ruang kerja direksi Pelindo, sejak itu RJ Lino yang selama ini namanya cukup berkibar dan terkenal kuat, kini terkulai layu dan meringkuk dalam jeruji besi.

Setelah membuka tabir korupsi di Tg. Priok Buwas diberikan kepercayaan sebagai kepala BNN, banyak pinak yang memuju langkah dan gebrakannya, sampai-sampai Ketua MPR ikut memberikan apresiasi atas kerjanya bersama tim dalam memberantas peredaran Narkoba, untuk menumpas peredaran Narkoba,  dia berhasil menangkap pelaku pembawa narkoba seberat 3 ton, dan terakhir anggotanya membuat gebrakan yang menakjubkan dengan menciduk Bupati Ogan Ilir di Sumsel.

Tugasnya di BNN nampaknya masih panjang dan berliku, pemberantasan Narkotika merupakan suatu pekerjaan berat yang semestinya ditangani secara khusus, dalam waktu singkat Buwas sudah berbuat banyak, tapi belum cukup untuk mengatakan dia berhasil, karena kejahatan narkotika dinegeri ini sudah terhujam jauh menusuk sendi kehidupan bangsa.

Karena pemberantasan Narkotika ini memerlukan tenaga khusus yang bekerja secara terampil dan terencana, maka Buwas lah orang yang tepat untuk itu dan kami berkeyakinan, Buwas akan menunjukan prestasinya yang gemilang bila diberikan waktu yang cukup dalam pengabdiannya, setelah itu nanti mungkin jabatan yang lebih tinggi dari gubernur akan menantinya.

Oleh karenanya Gerindra tidak perlu mengganggu dengan menculik Buwas sebagai calon Gubernur DKI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun