Mohon tunggu...
Asmari Rahman
Asmari Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Bagansiapi-api 8 Okt 1961

MEMBACA sebanyak mungkin, MENULIS seperlunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Memimpin Gerakan Nonblok

22 Mei 2014   03:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY memutuskan Partai yang dipimpinnya bersikap netral dalam pilpres mendatang, tidak mendukung Jokowi – JK, dan tidak pula memihak ke Prabowo – Hatta. Meskipun sesungguhnya Demokrat masih berpeluang untuk membentuk poros ketiga, atau setidak-tidaknya bergabung dengan salah satu capres yang ada.

Perolehan suara Partai Demokrat memang melorot jauh kebawah dibanding pemilu sebelumnya, tetapi penurunan itu tidak seburuk apa yang dibayangkan oleh banyak orang. PD masih mampu meraih suara pemilih sebesar 10 %, sekaligus menempatkan partai ini pada urutan keempat terbesar.

Kendatipun perolehan suaranya tergolong besar dibanding PPP, PKS, PKB dan Hanura, namun PD gagal menjalin komunikasi dengan partai lain sehingga tidak mendapatkan teman berkoalisi, padahal sebelumnya para elite partai Demokrat sering menyebutkan bahwa SBY merupakan faktor penentu terbentuknya poros ketiga.

Sampai pada detik-detik terakhir dari masa pencalonan presiden, SBY memutuskan PD tidak memihak kemanapun, tidak membangun koalisi baru dengan Golkar dan tidak pula berkoalisi dengan PDI-P atau ke Gerindra, tetapi bersikap Netral dalam pilpres mendatang.

Keputusan inilah kiranya yangmelahirkan gurauan politik muncul dengan menyebutkan bahwa SBY kini sedang memimpin gerakan nonblok, gurauan itu disambut SBY dengan senyum khasnya, setidak-tidaknya sikap itu terungkap saat menyampaikan pidato resminya pada pembukaan Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah.

Netralnya Partai Demokrat perlu diapresiasi karena dengan demikian kecurigaan akan prilaku incumbent yang selalu menggunakan kewenanganya untuk meraih kemenangan akan terkesampingkan. Semoga saja sikap netral SBY  ini akan diikuti oleh seluruh jajaran pemerintahan dibawahnya, setidak-tidaknya itulah hikmah yang dapat diambil.

Tetapi Sikap netral Partai demokrat ini masih harus diuji lagi, apakah usai Pilpres nanti PD akan berada diluar pemerintahan sebagai partai oposisi, atau malah sebaliknya berkoalisi dengan capres yang menang.  Jika PD mengambil sikap bergabung dengan pihak yang menang, maka sikap Netral yang diputuskan SBY saat ini hanyalah cerminan dari sikap seorang pengecut yang tidak pernah siap kalah dalam sebuah pertarungan.

Namun Jika sikap netral ini berlanjut dengan menetapkan PD sebagai partai oposisi dalam pemerintahan yang akan datang, maka sikap netral yang diambil SBY ini akan menjadi nilai tambah bagi Partai Demokrat. Disamping akan dihargai sebagai ksatria dia juga memiliki waktu luang selama 5 tahun kedepan untuk berbenah diri guna merebut kembali kejayaan yang terlepas dari tangannya.

Selamat buat SBY, semoga tetap sukses memimpin gerakan nonblok dalam pilpres 2014 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun