Mohon tunggu...
Ni Asmarakingqin
Ni Asmarakingqin Mohon Tunggu... -

everything worth it is never easy. take your time. take your chance.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PHP (Pemberi Harapan Palsu)

14 Mei 2012   20:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

fase ini yang bisa dikatakan kritis. disaat para korban sudah muali terbiasa dengan si pelaku. disaat si korban sudah mulai 'cinta' dengan pelaku. disaat inilah para korban akan meminta kejelasan status. ada banyak tipe, ada yang memang berani langsung menyatakan ada yang menunggu. disinilah letak permasalahan. menunggu, tapi yang ditunggu tidak sadar ada yang menunggu.

5. ditinggalkan

disaat para korban sudah mulai bertanya tentang kejelasan status, korban menginginkan status yang jelas. ya, berpacaran. tanpa korban tau bahwa pelaku mulai risih dengan pertanyaan pertanyaan itu. dan suatu pagi hingga malam dan berganti hari pelaku tidak juga memberi kabar. dia hilang ditelan bumi. yang lebih menyakitkan, dia muncul bersama orang lain tanpa memberi kepastian yang jelas kepada si korban.

6. galau

seperti fase wajib yang harus dilewati setelah menjadi korban php adalah akan ada banyak twitter atau tulisan tulisan yang intinya satu "lo bawa gue terbang dan lo jatuhin gue gitu aja ditengah jalan" kurang lebih begitu.

begitulah fase fase orang yang sedang dalam proses PHP. semoga perbuatan para pelaku dimaafkan allah dan korban. dan semoga korban disembuhkan dari penyakit hatinya dan tidak jatuh dalam lobang PHP lainnya.

satu yang mau saya tanamkan sekali lagi. tidak ada harapan palsu didunia, yang ada hanya pengharapan yang berlebih. ini pendapat saya sebagai manusia 18 tahun yang memiliki banyak teman dan pengalam pribadi dalam bidang harapan berlebih.

asmara :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun