[caption caption="Novelis Asma Nadia"][/caption]
Penulis best seller Asma Nadia akhir-akhir ini menjadi sorotan oleh netizen, sebab novelis tersebut menuliskan artikel yang mengundang kontroversi bagi pembaca. 26 September 2015, Republika Online memosting artikel Asma Nadia berjudul: “Karpet Merah Perenggut Nyawa”. Siapa sangka pada akhirnya artikel tersebut menjadi bumerang bagi penulisnya. Istri Isa Alamsyah tersebut dituduh Syiah oleh netizen. Dan parahnya beberapa anggota KBM (Komunitas Bisa Menulis) asuhan suami Asma Nadia juga turut “menuduhnya” seorang Syiah.
Apakah tuduhan itu benar? Jika tidak, maka siapa saja yang sudah menuduh Bunda Asma (sapaan beliau) sudah sepatutnya meminta maaf dan memulihkan nama baik beliau. Siapa pun yang dituduh tentu tidak senang, bukan? Sama halnya dengan Asma Nadia yang gerah karena dari sana-sini menudingnya seorang Syiah.
Berikut klarifikasi Asma Nadia melalui twitternya:
*Kenapa saya dituduh syiah karena tulisan di resonansi, akan saya bahas. Semoga bisa diterima dengan hati jernih dan tanpa prasangka.
*Saya merujuk pada REPUBLIKA, 24 Sept. Dugaan, sekali lagi baru dugaan terkait mobil pangeran. Tulisan saya kirim tgl 25, 26 Sept dimuat.
*Detail TANGGAL ini penting, kecuali saya yang luput, tapi Allah menjadi saksi tidak ada unsur kesengajaan tertentu spt yang dituduhkan.
*Ketika resonansi saya ditulis (24-25 Sept) belum ada bahasan, kecuali saya luput, ttg kabar rombongan Iran yang dari arus berlawanan.
*Wallalu alam. Yg saya tahu Republika bukan media yang identik dgn syiah/Iran. Yg jelas sy tidak ambil dari media Iran.
*Sbg penulis bagi saya penting utk jika pasti katakan pasti. Jika baru dari lansiran media maka katakan demikian, dan ini saya lakukan.