Soal klaim dan "curi momen", paslon Djoss memang ahlinya. Bukan kali pertama, kunjungan biasa Djoss ke tokoh-tokoh  Sumut kemudian diklaim sebagai bentuk dukungan kepada Djoss. Persis yang terjadi pada momen hari raya kali ini, ketika Djarot-Sihar secara mendadak mengunjungi rumah Ketua MUI Sumut Prof. Abdullah Syah di Jalan Bromo, Medan.
Berbeda dengan Djoss, kedatangan paslon nomor urut 1 Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah ke rumah Ketua MUI Sumut Prof. Abdullah Syah dalam rangka silaturahim di hari raya Idul Fitri, memang sudah ditunggu dan dipersiapkan oleh keluarga Abdullah. Hidangan khas lebaran pun disajikan untuk menyambut kedatangan Edy dan Ijeck.
"Ini kunjungan silaturahim hari raya, memang sudah biasa mereka berkunjung kesini," ungkap Abdullah.
Kunjungan itu terasa hangat, tak nampak rasa canggung diantara mereka. Ketua MUI Sumut pun mengatakan, hubungannya dekat dengan Edy dan Ijeck dan telah berlangsung sejak lama. "Tidak ada kaitannya dengan apa-apa, mereka sudah biasa datang berkunjung kesini. Jalinan semacam kekeluargaan ini memang sudah dari lama ada," imbuhnya.
Sementara itu, kunjungan Djarot-Sihar ke rumah Ketua MUI Sumut, justru menimbulkan kekhawatiran keluarga Abdullah, Keluarga Ketua MUI Sumut takut kunjungan itu digiring untuk kepentingan politik Djoss.Â
Menantu Prof. Abdullah Syah, Akmaluddin Syahputra mengatakan kunjungan tiba-tiba Djarot-Sihar ini mengagetkan keluarga besar.Â
"Memang tidak ada kabar sebelumnya kalau mau datang. Kebetulan dirumah itu keluarga memang sedang kumpul, baik itu yang dekat maupun yang dari luar kota karena memang kan lebaran hari pertama biasanya memang buat keluarga," papar Akmal.
Akmal hanya menyayangkan kedatangan Djarot-Sihar ini dinilai berbau politis karena pada ujung pertemuan ada yang mempertanyakan soal surat edaran yang disebarkan oleh GNPF. Akmal sangat menyayangkan pada momen lebaran yang suci ini seperti ini masih di susupi unsur politik.
"Ketika di akhir ada yang bertanya tentang pernyataan sikap oleh MUI. Menurut saya kunjungan itu jadi dicederai dengan hal itu. Maksud saya di momen Idul Fitri ini seharusnya tidak ada urusan politik, kalau mau datang silaturahmi ya silahkan tapi tak usah disusupi dengan kegiatan-kegiatan yang berbau politik," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H