Mohon tunggu...
ASMA NAADIYATUS SHAALIHAH
ASMA NAADIYATUS SHAALIHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Mempunyai hobi yaitu travelling dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

MMD UB 28 Toyomarto 2024 Berhasil Melaksanakan Program Kerja Pengelolaan dan Daur Ulang Limbah Sampah Dapur dengan Pembuatan Eco-enzyme

30 Juli 2024   15:11 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:22 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat dan Bahan Dokumentasi Pribadi (2024)

Pengelolaan dan Daur Ulang Limbah Sampah Dapur Dengan Pembuatan Eco-Enzyme

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari Universitas Brawijaya telah menjalankan program pengabdian di Desa Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang. Program ini berfokus pada pengelolaan sampah dan pembuatan eco-enzyme. Dipimpin oleh Asma Naadiyatus Shaalihah dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Juli 2024 di rumah Hj. Lela, salah satu warga Desa Toyomarto. Program ini bertujuan untuk mengedukasi warga desa tentang pentingnya pengelolaan sampah dapur melalui pembuatan eco-enzyme yang bermanfaat sebagai pembersih alami dalam keseharian dan pupuk organik.

Program kerja utama meliputi sosialisasi dan edukasi mengenai eco-enzyme, di mana warga diberikan pengetahuan tentang cara mengolah limbah dapur menjadi eco-enzyme serta manfaatnya. Selain itu, dari program kerja ini dapat merancang dan memperkenalkan alat pembakaran sampah yang ramah lingkungan dan mengadakan pelatihan pengelolaan sampah dapur yang efektif. Tujuan program ini adalah meningkatkan kesadaran lingkungan warga desa, mengurangi volume sampah yang dibakar atau dibuang sembarangan, dan membantu pengembangan UMKM lokal melalui pelatihan manajemen dan pemasaran. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi digital warga desa.

Mengapa eco-enzyme penting? Karena 70% sampah di TPA adalah sampah organik yang menghasilkan bau tidak sedap, mengurangi daur ulang plastik, dan meningkatkan risiko ledakan TPA. Proses pembusukan sampah organik juga menghasilkan gas metana. Dengan membuat eco-enzyme, kita membantu mengolah sampah organik dan mengurangi beban TPA. 

Demonstrasi Pembuatan Eco-enzyme (Dokpri)
Demonstrasi Pembuatan Eco-enzyme (Dokpri)

Alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan eco-enzyme meliputi wadah plastik dengan penutup, timbangan, pisau, talenan, dan corong. Bahan yang digunakan adalah limbah organik seperti kulit buah dan sayuran, gula merah (Molase) atau gula tebu, dan air. Proses pembuatannya dimulai dengan memotong limbah organik menjadi bagian-bagian kecil. Selanjutnya, gula merah atau gula tebu ditimbang sesuai dengan rasio 1:3:10 (1 bagian gula, 3 bagian limbah organik, dan 10 bagian air). Gula dimasukkan ke dalam wadah plastik, ditambahkan air, dan diaduk hingga gula larut. Setelah itu, limbah organik ditambahkan ke dalam campuran gula atau molase dan air, lalu diaduk rata kemudian di fermentasi. 

Adapun prosesnya seperti mengaduk setiap hari ke-7, ke-30, dan ke-90. Amati apakah ada belatung atau bau got. Jika ada, dapat diperbaiki dengan cara tutup rapat wadah dan jemur selama 3 hari selama 30 menit. Jika bau got tetap ada setelah 3 hari, tambahkan gula dan fermentasikan kembali selama 1 bulan. Ciri-ciri fermentasi yang baik adalah beraroma alkohol setelah 1 bulan, aroma segar seperti cuka setelah 2 bulan. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan di wilayah tropis dan 6 bulan di wilayah subtropis. Hasilnya adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar. Warna dan aroma ecoenzym dapat bervariasi tergantung pada bahan yang digunakan. 

Alat dan Bahan Dokumentasi Pribadi (2024)
Alat dan Bahan Dokumentasi Pribadi (2024)

Saat kegiatan hampir selesai, Nadia juga memberikan sedikit jargon kepada Ibu-ibu PKK, jargon yang Nadia buat adalah " Sayangi bumi sayangi diri, dari limbah sampah organik kita berinovasi" Nadia memberikan jargon tersebut kemudian diucapkan secara serentak oleh audience dengan keras. Setelah kegiatan ini berakhir Nadia membagian molase dengan ukuran 500 gram kepada Ibu-ibu PKK dan memberikan pertanyaan untuk mendapatkan Eco-enzyme yang telah jadi lewat sesi diskusi tanya jawab. Alhamdulillah Ibu-ibu sangat tertarik dengan materi yang disampaikan oleh Asma Naadiyatus dan terasa sangat antusias menjalani serta tidak sabar untuk mencoba membuat dirumah masing- masing. 

Sosialisasi dan Demonstrasi (Dokpri)
Sosialisasi dan Demonstrasi (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun