Pada tanggal 15 Juli 2023, kami mahasiswa UNNES GIAT 5 di Desa Tonoboyo mengadakan sosialisasi dan praktik mengenai penanaman tanaman obat keluarga (TOGA). Pelaksanaan kegiatan tersebut diadakan di Balai Desa Tonoboyo yang turut mengundang ketua PKK dan kader PKK dari masing-masing dusun. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, supaya para ibu-ibu PKK yang diundang dalam sosialisasi penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) dapat mengetahui tanaman TOGA itu apa? dan juga dapat memanfaatkan lahan kosong atau barang disekitar untuk menanam beberapa tanaman yang masuk ke dalam jenis tanaman TOGA.Â
Karena tanaman TOGA mampu dimanfaatkan sebagai penyembuhan atau apotek hidup secara sederhana oleh para keluarga.
Materi penanaman TOGA ini diisi sendiri oleh salah satu mahasiswi UNNES GIAT 5 yang bernama Fatria Choirun Nisa atau yang akrab dipanggil dengan Fatria. Fatria merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi tahun 2020. Ada beberapa materi yang ditampilkan selama sosialisasi dan praktik mengenai penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) seperti kriteria, fungsi, jenis-jenis tanaman obat dan manfaatnya, yang terakhir mengenai langkah penanaman tanaman toga. Dalam praktik penanaman TOGA, para mahasiswa UNNES GIAT 5 memanfaatkan galon bekas air mineral sebagai pot penanamannya. Sehingga, tidak harus menggunakan lahan kosong terlebih dahulu untuk menanam tanaman TOGA ini.
Terdapat 13 jenis tanaman TOGA yang ditanam oleh ibu-ibu PKK Desa Tonoboyo, yaitu kencur, binahong merah, sirih hijau, lengkuas, sirih merah, kumis kucing, jahe merah, jahe emprit, brotowali, kunyit, kunyit putih, dan bunga telang. Saat acara menanam tanaman TOGA berlangsung para ibu-ibu mengikuti dengan antusias. Acara dimulai dari pencampuran tanah, pupuk, dan sekam. Barulah para ibu-ibu PKK memasukkan campuran tersebut di dalam galon bekas air mineral. Selanjutnya, memasukkan beberapa tanaman TOGA yang ada ke dalam galon bekas air mineral yang telah dibelah dua bagian serta diberikan sabut kelapa dibagian ujung galon sebagai penyaring air.
Setelah acara selesai, tanaman TOGA yang sudah ditanam oleh ibu-ibu PKK yang hadir dipindahkan ke Rumah Benih. Hal tersebut disebabkan, karena Rumah Benih dikelola oleh kelompok wanita Tani (KWT). Sehingga tanaman tersebut terjaga dan terawatt dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H