Local hero sendiri memiliki arti sosok masyarakat yang memiliki peran penting dalam suatu wilayah atau desa. Kehadirannya berdedikasi, sehingga dapat membangun desa kearah yang lebih baik. Seseorang mampu dikatakan sebagai local hero jika orang tersebut mampu memajukan dan menggerakkan masyarakat di sekitarnya dengan tujuan desa lebih unggul lagi.Â
Selaku para mahasiswa dan mahasiswi yang berada di Desa Tonoboyo yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau yang disebut UNNES GIAT. Kita ingin memberitahu kepada masyarakat luas, tidak hanya masyarakat di desa ini saja. Bahwa Desa Tonoboyo memiliki local hero yang dapat membantu membangun dan juga membuat masyarakat rukun. Desa Tonoboyo berada di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Desa Tonoboyo memiliki 8 dusun di dalamnya yaitu Krajan 1, Krajan 2, Krajan 3, Karang, Jati Lor, Jati Kidul dan Jubug. Para masyarakatnya hidup rukun dan sejahtera di bawah pimpinan Bapak Mangsur selaku kepala desa di Desa Tonoboyo.Â
Melalui liputan yang akan dipublikasi di youtube. Kita mengajak ketua ORPEKA (Organisasi Pemuda Krajan) yang akrab dipanggil Mirza sebagai sosok yang mewawancarai Kepala Desa. Dalam sesi tanya jawab yang telah dilakukan pada hari Rabu, 5 Juli 2023. Kita dapat mengetahui lebih mendalam cara Bapak Mangsur dalam menghadapi permasalahan serta menjaga keutuhan yang terdapat di Desa Tonoboyo.Â
Menurut Mirza, Bapak Mangshur dikenal sebagai orang yang bijaksana dan mudah bergaul dengan masyarakat. Terpilihnya Pak Mangshur menjadi kepala desa melalui pemilihan secara langsung yang dilakukan oleh para masyrakat di Desa Tonoboyo. Pak Mangshur telah menjabat satu periode sebelumnya, dari tahun 2013-2019. Untuk periode kedua dimulai dari tahun 2020-2026. Selama menjabat hampir dua periode ini, Pak Mangsur memiliki visi misi yang telah dipegah teguh sejak awal menjabat yaitu masyarakatnya aman, tentram, rukun, sejahtera dan gotong royong. Tidak hanya itu, Pak Mangsur juga berharap pelayanan ditingkatkan sehingga memudahkan masyarakat. Terakhir, pembangunan desa.Â
Ada beberapa cara yang dilakukan Pak Mangsur untuk membuat masyarakat menyatu, kompak, dan adil. Setiap dusun tersebut selalu mengadakan acara salapanan, dan arak-arakan setiap malam takbiran. Supaya masyarakat dan pemuda berkumpul bersama. Dan tidak melakukan hal negatif seperti pesta miras atau yang lainnya. Dilakukannya kegiatan-kegiatan tesebut dikarenakan masyarakat di Desa Tonoboyo mayoritas beragama islam.Â
Pak Mangsur juga berusaha untuk tidak menghakimi pihak manapun dan tetap berada di tengah. Beliau pun memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Karena Pak Mangsur juga menganggap semua masyarakat di desanya selayaknya keluarga. Bahkan beliau bercerita jika harus bangun jam 01.00 WIB untuk mengantar warga yang sakit. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kepala Desa harus siap waktu kapan saja demi masyarakat. Pesan Pak Mangsur, untuk masyarakat di desa Tonoboyo yaitu menjaga kegotong-royong dan persaudarannya tetap terjalin erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H