Lembaga Dakwah PBNU menyelenggarakan halal bi halal daring dengan Da'i NU sedunia, Rabu (10/6). Halal bi halal ini memiliki tajuk tema peran serta dai di tengah normal baru dalam berdakwah Ahlusunnah wal Jama'ah. Kegiatan inipun diikuti oleh Ketum PBNU, Sekjend PBNU dan Pembina LD-PBNU.
Pada kesempatan ini, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH. Agus Salim berpesan kepada seluruh da'i untuk menjadi teladan dalam menyikapi situasi pandemi Covid-19. Para da'i harus mendukung masyarakat untuk menerima dan siap dalam pelaksanaan normal baru (new normal). Selain itu, Kiai Agus juga mengucapkan terimakasih atas keikutsertaan para dai seluruh dunia karena telah mengikuti halal bi halal yang diselenggarakan LD-PBNU.
"Para dai harus menyupport masyarakat dalam menyikapi situasi pandemi Covid-19. Sebab sangat dibutuhkan ketenangan psikologis masyarakat dalam menyikapi pandemi ini. Ini merupakan kesempatan para dai untuk terlibat bagi masyarakat," ungkap Kiai Agus.
"Saya berterimakasih kepada para dai yang mengikuti kegiatan ini, semoga bermanfaat untuk kita semua," tambahnya.
Kiai Agus Salim menyinggung fenomena dakwah saat ini yang kerap kali memakai simbol-simbol agama untuk kekerasan dan penggiringan opini yang menyesatkan. Menurut Kiai Agus perlakuan ini jauh dari dakwah yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Beliau menerangkan bahwa di era teknologi saat ini kita harus memanfaatkanya dengan sebaik mungkin. Berdakwah dengan mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
"Sangat disayangkan banyak oknum yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan tertentu. Padahal Rasul pun memerhatikan Akhlak dalam dakwahnya. Rasul berhasil menanamkan aqidah, akhlak pada masyarakat quraisy, ini fakta yang harus kita jadikan teladan," tegas Kiai Agus.
Menurut Kiai Agus, Rasul berhasil berdakwah karena dengan hikmah, dengan sebuah metode. Saat ini eranya teknologi, media sosial adalah nilai-nilai. Kiai Agus mengingatkan para dai untuk dapat berdakwah dengan memanfaatkan teknologi di media sosial.
"Saat ini era teknologi dan informasi, baik itu positif maupun negatif. Hal ini harus disikapi oleh para pendakwah dalam menyikapi perkembangan teknologi," ungkap Kiai Agus.
"Medsos adalah nilai-nilai, siapa yang menguasai medsos maka akan menguasai nilai-nilai. Kita harus menguasai medsos dengan nilai keistimewaan ahlusunnah wal jama'ah," tambahnya.
Kiai Agus mengapresiasi terlaksananya acara ini dan acara ini ditutup dengan doa oleh KH. Thobary selaku perwakilan pengurus lembaga dakwah PBNU.