Dalam tradisi Islam, ada empat wanita yang disebut sebagai yang terbaik sepanjang sejarah. Mereka adalah teladan dalam keimanan, kesabaran, dan pengabdian kepada Allah. Rasulullah SAW menyebut mereka dalam hadis sebagai wanita-wanita yang mencapai kesempurnaan. Mereka adalah Maryam binti Imran, Asiah binti Muzahim, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad. Kisah dan sifat-sifat mereka memberikan pelajaran berharga bagi umat manusia sepanjang masa.
Maryam binti Imran dikenal sebagai wanita suci yang dipilih Allah di atas semua wanita dunia pada masanya. Ia adalah ibu dari Nabi Isa AS dan menjadi simbol kesucian dan keimanan. Allah mengabadikan kisahnya dalam surah Maryam dan surah Ali Imran. Sejak kecil, Maryam menyerahkan hidupnya untuk beribadah kepada Allah. Meskipun menghadapi fitnah dan tuduhan ketika mengandung Nabi Isa tanpa suami, ia tetap teguh karena percaya pada janji Allah. Maryam menunjukkan bahwa kedekatan kepada Allah akan selalu memberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan.
Asiah binti Muzahim adalah istri Firaun, raja yang mengaku sebagai tuhan. Meski hidup di tengah kekufuran, Asiah tetap teguh pada keimanannya kepada Allah. Dalam surah At-Tahrim ayat 11, doanya diabadikan sebagai simbol kesetiaan dan keteguhan iman: "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, serta selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." Asiah menolak kekuasaan dan kekejaman Firaun demi mempertahankan keimanannya. Ia rela menanggung siksaan Firaun karena keyakinannya kepada Allah dan menunjukkan bahwa fokus pada akhirat adalah jalan menuju kebahagiaan abadi.
Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama Rasulullah SAW dan wanita pertama yang memeluk Islam. Ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana, dermawan, dan penuh kasih. Khadijah adalah orang pertama yang mempercayai kerasulan Muhammad SAW dan memberikan dukungan moral serta materi kepada Rasulullah dalam menyebarkan Islam. Ketika umat Islam mengalami pemboikotan, Khadijah tetap setia mendampingi Rasulullah meski harus hidup dalam kesulitan. Sosoknya adalah contoh wanita yang memiliki kekuatan sekaligus kelembutan hati, serta menunjukkan pengorbanan tanpa pamrih demi kebenaran.
Fatimah binti Muhammad, putri Rasulullah SAW, dikenal karena kesalehan, kesederhanaan, dan cinta kepada keluarganya. Ia adalah teladan dalam peran sebagai anak, istri, dan ibu. Fatimah selalu mendukung ayahnya dalam menghadapi berbagai tantangan. Meskipun putri Rasulullah, Fatimah menjalani hidup yang sederhana dan penuh rasa syukur. Ia juga mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai Islam yang kuat, sehingga melahirkan cucu-cucu Rasulullah yang menjadi teladan bagi umat Islam. Fatimah adalah simbol pengabdian kepada keluarga dan agama.
Keempat wanita ini memberikan pelajaran berharga tentang keimanan, keteguhan, dan pengabdian. Maryam mengajarkan tentang kesucian dan keimanan, Asiah tentang keberanian melawan tirani, Khadijah tentang dukungan tanpa syarat kepada kebenaran, dan Fatimah tentang pengabdian kepada keluarga dan agama. Semoga kita dapat meneladani sifat-sifat mulia mereka dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita juga dapat meraih ridha Allah dan menjadi hamba-Nya yang dicintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H