Mohon tunggu...
Asmadi Sugianto
Asmadi Sugianto Mohon Tunggu... -

Asmadi adalah seorang mahasiswa yang selalu dianggap orang skeptik, dan memiliki cirikhas panggilan boteell.. suka menulis sejak januari 2011, berangkat dr keluarga sederhana, ingin meraih gelar Strata 1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Untuk SBY

26 September 2011   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_132204" align="aligncenter" width="530" caption="foto/google"][/caption]

Yth, Kepada

Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

di- Istana Negara

Salam Hormat,

Mungkin surat ini bisa dibilang konyol atau bahkan tidak tau aturan, karena menulisnya di blog, bukan lewat surat resmi atau yang bersifat tertutup. Mengapa saya memilih BLOG untuk menjadi wadah menyalurkan aspirasi saya? karena disini saya akan buka-bukaan terhadap publik. HHmmm.. buka-bukaan!! maksudnya apa siihh?? terus tujuan surat ini apaa???

Jadi begini, kebetulan status saya adalah Mahasiswa, dimana mahasiswa adalah agen yang memiliki wujud untuk mengubah segala bentuk krisis, gejolak yang terjadi pada masyarakat awam dan menjadi sebuah perubahan yang siginifikan. Kembali kepada topic seblumnya, dimana saya ingin sekali bertemu dengan Pak Presiden (SBY).

Tapi disini saya tidak hanya ingin bertemu, kemudian salam jabat tangan, lalu duduk dan menyantap kue lebaran (untung-untung kalau masih ada). Tapi disini saya ingin mengajak pak SBY untuk pergi menengok keluar istana, maksudnya menengok adalah melihat kondisi rakyat biasa yang selalu bapak janjikan menuju kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di Negeri kita tercinta Indonesia.

Jangan sampai kepercayaan kami terhadap bapak menjadi pudar, karena ulah bapak yang tidak konsisten terhadap kesejahteraan rakyatnya. Pengorbanan kami sangatlah besar untuk memperjuangkan bapak menuju tahta kepresidenan untuk kedua kalinya. Begitu banyak suara-suara yang terdengar untuk jangan memilih bapak menjadi Presiden. Tapi kepercayaan kami yang sangat kuat terhadap bapak, maka saya dan lainnya sepakat untuk memilih bapak kembali menjadi presiden. Dan ternyata bantuan suara kami, bisa mengantarkan kembali ke tahta kepresidenan untuk kali kedua.

Nah, untuk itu saya ingin sekali mengajak bapak untuk melihat kondisi rakyat miskin yang tak pernah mendapatkan tempat tinggal dan prasarana yang layak. Bapak tidak mau bukan dianggap sebagai kacang yang lupa pada kulitnya atau selalu dihantui oleh kami yang selalu menuntut hak-hak kami kembali. Maka dari itu ayolah pak keluar dari Istana Negara, agar rakyat-rakyat tersebut bisa senang dengan kehadiran bapak yang menyempatkan diri untuk melihat kondisi mereka yang jauh dari kemewahan.

Tapi untuk pergi kesana, bapak tidak perlu dikawal seketat mungkin yah! karena bapak tidak mungkin kan menambah kemacetan yang sering terjadi di daerah Jakarta. Jadi, bapak harus sebisa mungkin untuk pergi kesana tanpa pengawalan yang banyak. Hal ini bertujuan agar bapak bisa merasakan macetnya kota Jakarta. Selama ini bapak tidak pernah bukan mengalami kemacetan, karena bapak selalu mendapat pengawalan yang super ketat dari kepolisian.

Hhmm,, kalau tanpa pengawalan nanti kalau ada apa-apa dengan pak SBY, bagaimana??? Tenang, ini hanya sekali ko, bukan untuk berkali-kali. Saya hanya ingin bapak juga bisa merasakan layaknya masyarakat biasa, yang selalu dihujani kemacetan setiap berangkat memulai aktifitasnya bekerja.

Ajakan ini tidak semata-mata untuk merendahkan bapak sebagai orang nomor satu di Indonesia. Tapi ajakan ini juga menjadi salah satu visi dan misi bapak untuk mengurangi angka kemiskinan serta mengurangi kemacetan yang terjadi di ibu kota Jakarta. Meskipun saya tidak berdomisili di Jakarta, saya juga resah dengan keluhan-keluhan masyarakat di televisi. Mereka selalu saja terjebak macet, padahal mereka juga mempunyai tanggung jawab yang sama, yakni loyalitas dan kedisiplinan terhadap perusahaan, instansi dimana mereka bekerja. Bahkan pak SBY mempunyai visi dan misi yang lebih berat lagi, yakni membangun Indonesia lebih maju lagi dimata dunia.

HHmm…rasanya cukup sekian surat ini saya sampaikan. Jika ada tutur kata yang tidak sopan atau hormat, mohon dimaafkan. Kemudian saya ingin mengingatkan kembali bahwa tujuan dari surat ini bukan untuk memprovokasi siapa pun, tapi disini saya hanya ingin mengajak bapak untuk bisa merasakan derita rakyat biasa yang tidak pernah mendapatkan kehidupan yang layak, ketepatan waktu dalam berangkat kerja dan yang terakhir adalah keadilan yang bersifat terus menerus.

Terima Kasih

Salam Hormat

Asmadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun