Mohon tunggu...
Asma
Asma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Antasari

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penafsiran Pengideraan Kulit dalam Surah An-Nisa ayat 56

19 Juni 2024   20:22 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:27 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an banyak memuat persoalan yang berhubungan dengan struktur dan anatomi manusia, juga termasuk didalamnya sistem penginderaan manusia. Manusia telah diciptakan dengan memiliki beberapa alat indera seperti mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit yang dikenal dengan istilah panca indera. Indera berhubungan dengan saraf otak dan merupakan sumber informasi bagi otak. Berfungsinya kelima indera dalam tubuh merupakan salah satu nikmat Allah yang sungguh luar biasa dahsyat yang diberikan secara cuma-cuma kepada manusia. Karena dengan penginderaan tersebut manusia dapat mengetahui adanya bunyi, warna, rasa manis dan pahit, suhu dingin dan panas, serta keras dan lembutnya suatu benda atau hal-hal yang berada disekitarnya.

Sebagaimana Firman Allah swt.:


56.  Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Ayat di atas menjelaskan terkait hukuman Allah bagi orang-orang yang kufur di akhirat kelak. Sebagaimana dijelaskan pada penafsiran di bawah ini.

Menurut Mufassir

Dalam tafsir Al-Misbah pada arti " Setiap kali kulit mereka hangus, sehingga tidak merasakan lagi pedihnya siksa, Kami ganti dengan kulit yang lain", yakni kulit baru agar mereka merasakan azab. Sehingga dengan demikian kepedihan tidak pernah berhenti menyiksa mereka. Ini dikarenakan mereka pun dalam kehidupan dunia ini tidak berhenti melakukan kedurhakaan. Sesungguhnya Allah, sejak dahulu hingga kini, Maha Perkasa, sehingga tidak ada yang apat menghalagi kehendak-Nya, "Kami ganti dengan kulit yang lain," ada yang memahaminya dalam arti majazi. Yakni siksa yang terus-menerus tiada hentinya. Maksudnya setiap mereka menduga telah berakhir siksa atas mereka, atau menduga akan berakhir dengan hancurnya kulit dan jasmani mereka, Allah menganugerahkan lagi kepada mereka hidup baru yang menjadikan siksa atas mereka berlanjut terus-menerus.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir Allah berfirman: "Setiap kali kulit-kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit lainnya, agar mereka merasakan adzab itu." AI-A'masy meriwayatkan dari Ibnu `Umar: "Apabila kulit-kulit mereka telah terbakar, maka mereka akan digantikan dengan kulit lainnya yang putih seperti kertas." Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim "Seseorang membaca ayat ini di dekat Umar. Maka Umar berkata, 'Ulangilah ayat itu untukku". Kemudian orang itu mengulanginya. Lalu Muadz bin Jabal berkata: 'Saya mengetahui tafsir ayat itu: Kulit itu berganti seratus kali per jam.

Menurut Ilmu Pengetahuan

Salah satu alat indera yang membuat kita dapat merasakan panas dan dingin, kasar dan halus suatu hal atau benda adalah kulit. Kulit merupakan salah satu organ terbesar yang melapisi seluruh tubuh manusia. Kulit 2 bertugas untuk melindungi tulang, aliran darah dan melindungi tubuh dari rangsangan lingkungan luar

Kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (dermis). Pertama, lapisan luar terdiri atas dua lapisan, yaitu kulit ari dan lapisan malpighi. Kulit ari tersusun atas sel-sel mati dibawahnya. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bakteri dan menguapnya air dari tubuh. Lalu lapisan malpighi tersusun atas sel-sel yang aktif membelah diri. Sel terluar lapisan malpighi mati dan kemudian menggantikan sel kulit ari yang mengelupas. Kedua, lapisan dalam tersusun dari jaringan lemak, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, dan saraf penerima rangsang yang disebut reseptor.

Cara kerja kulit sebagai indera peraba adalah dengan melalui sentuhan yang terjadi pada kulit ke semua benda menghasilkan rangsangan. Rangsangan ini kemudian diterima oleh reseptor kulit dan diteruskan menuju otak melalui urat syaraf sebagai bentuk informasi yang nantinya akan diolah oleh otak dan akhirnya kita bisa merasakan sebuah rangsangan. Setelah tubuh menerima rangsangan, maka otak memerintahkan tubuh untuk memberi tanggapan terhadap rangsangan yang sudah diterima tubuh. Contohnya saat menyentuh benda yang panas maka secara refleks tubuh akan menghindari panas tersebut agar tubuh terhindar dari kerusakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun