Tuhan ijinkan aku membuat beberapa bait puisi yang melukiskan kerinduanku kepadanya…
Dini hari tanpa melodi
Hanya kreasi beberapa jangkrik dan cicak berkolaborasi
Ditemani sepi nan suci
Dingin dan senyap mencuap-cuap
Kerinduan bertalu-talu
Menanti sosok rupawan yang masih kutunggu
Mata jernih tetap terjaga
Tiada kantuk dan berat kelopak mata
Hanya lentik nian sesekali bertepuk
Menjaga sadar di alam sadar
Teringat kenangan yang terlewat indah
Suka duka mesra bersama asmara cinta
Semua indah dan mempesona
Membawa bahagia diseluruh raga
Jiwa nun damai bertali ruh suci
Bersatu atas nama cinta sanubari
Kini semua berbeda dan tak sama
Hanya harap dan penantian
padaMu ilahi robbi
Dzat maha pemberi dan pengasih
Maha penyayang dengan limpahan rahmat
Dekatkanlah jiwa-jiwa kami jika saat ini berkejauhan
Pertemukanlah kami jika saat ini masih saling tersesat
Ramahkanlah lisan-lisan kami jika saat ini masih berspekulasi
Teduhkanlah pandangan kami jika saat ini masih gersang menerawang
Berilah petunjuk pada kami jika saat ini masih tak tentu arah
Indahkanlah segala cara kami jika saat ini masih berkeadaan berantakan
Tuhan …. Hanya kepadaMu
Aku berpasrah, menyerah dan menyembah
Ibarat samudra yang luas, maka luaskanlah rasa ihklasku
Ibarat gunung yang menjulang tinggi, maka tinggikanlah harapanku
Ibarat tunas yang selalu berkembang, maka lapangkanlah segala langkahku
Ibarat tetes hujan di gurun, maka hidupkanlah kerapuhanku
Ibarat api digelap malam, maka tuntunlah aku dengan berkah dan petunjuk terangmu
Ibarat butir debu di alam semesta, maka selalu ingatkanlah aku akan kebesaranMu
Tuhan …
Hanya padamu kupinta
Tetap temaniku hingga dia datang menghampiriku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H