Mohon tunggu...
Aslil 88puspus
Aslil 88puspus Mohon Tunggu... -

untuk semua netizen, mohon bimbingan, dan ilmunya agar saya senantiasa belajar dan memperbaiki diri dalam segala hal... mari berbagi dan belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lukisan Rindu

3 September 2014   20:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan ijinkan aku membuat beberapa bait puisi yang melukiskan kerinduanku kepadanya…

Dini hari tanpa melodi

Hanya kreasi beberapa jangkrik dan cicak berkolaborasi

Ditemani sepi nan suci

Dingin dan senyap mencuap-cuap

Kerinduan bertalu-talu

Menanti sosok rupawan yang masih kutunggu

Mata jernih tetap terjaga

Tiada kantuk dan berat kelopak mata

Hanya lentik nian sesekali bertepuk

Menjaga sadar di alam sadar

Teringat kenangan yang terlewat indah

Suka duka mesra bersama asmara cinta

Semua indah dan mempesona

Membawa bahagia diseluruh raga

Jiwa nun damai bertali ruh suci

Bersatu atas nama cinta sanubari

Kini semua berbeda dan tak sama

Hanya harap dan penantian

padaMu ilahi robbi

Dzat maha pemberi dan pengasih

Maha penyayang dengan limpahan rahmat

Dekatkanlah jiwa-jiwa kami jika saat ini berkejauhan

Pertemukanlah kami jika saat ini masih saling tersesat

Ramahkanlah lisan-lisan kami jika saat ini masih berspekulasi

Teduhkanlah pandangan kami jika saat ini masih gersang menerawang

Berilah petunjuk pada kami jika saat ini masih tak tentu arah

Indahkanlah segala cara kami jika saat ini masih berkeadaan berantakan

Tuhan …. Hanya kepadaMu

Aku berpasrah, menyerah dan menyembah

Ibarat samudra yang luas, maka luaskanlah rasa ihklasku

Ibarat gunung yang menjulang tinggi, maka tinggikanlah harapanku

Ibarat tunas yang selalu berkembang, maka lapangkanlah segala langkahku

Ibarat tetes hujan di gurun, maka hidupkanlah kerapuhanku

Ibarat api digelap malam, maka tuntunlah aku dengan berkah dan petunjuk terangmu

Ibarat butir debu di alam semesta, maka selalu ingatkanlah aku akan kebesaranMu

Tuhan …

Hanya padamu kupinta

Tetap temaniku hingga dia datang menghampiriku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun