Katedra Rajawen. Di Kompasiana, siapa yang tak kenal beliau? Jika ada yang tega hati, berkata tidak kenal, itu bisa jadi sedang bercanda saja atau berpura-pura lupa. Sebab kala menikmati layar depan, hampir pasti, mata kita bakalan menangkap foto profil para Kompasianer teraktif. Di urutan teraktif, selain Bang Katedra, masih ada empat pendekar lain, penulis teraktif. Personel lain itu : Omjay, Andika, Mukti Ali dan Doddy Poerbo.
Merekalah prasasti hidup betapa menulis itu seperti menghela napas saja, tak susah. Laksana air, mengalir indah, tanpa beban. Saya terperangah pada keikhlasan berbagi, juga pada konsistensi mereka, memelihara semangat untuk terus dan terus berkarya. Terima kasih atas teladan dari kelima Kompasianer teraktif.
Tulisan Bang Kate tentang Penghargaan Kompasianer Teraktif, untuk Siapa? Mendorong saya untuk berlatih ‘gumam’ sedikit. Ini juga bila sahabat kompasianer mendukung dan Admin berkenan membaca tulisan ini. Hehe...
Barangkali tak berhubungan persis, namun setelah membaca tulisan beliau, izinkan saya untuk menitip aspirasi perihal Kompasiana.
Ada tanya menggelayut, ikhwal kolom Penulis Tamu/ Blog Jurnalis, di area kanan atas, mungkin sudah waktunya untuk ditinjau ulang. Gerangan apa? Karena kolom tersebut relatif mengambil porsi ‘lebih’, di halaman depan, dengan durasi penayangan kadang agak lama dibanding tulisan Headline.
Sungguh akan lebih berseni, bila mekanisme penempatan kolom tersebut, jangan ‘ditonjolkan sedemikian’.
Atau bagaimana kalau sebaiknya diletakkan dalam cara tertentu sehingga tak berkesan “eksklusif atau menjauh”. Itu bila kita ingin berlaku adil bagi semua anggota keluarga besar kompasiana. Dalam pandangan picik saya yang bodoh ini, energi pemikat dan motor penggerak kita ber-kompasiana salah satunya adalah adanya sebentuk angan bersama, untuk menjadi setara tanpa pembedaan, apapun itu.
Konsekuensi logis kesetaraan, bagi kami sebaiknya mewujud pada kehendak untuk meninjau ulang kolom Penulis Tamu/ Blog Jurnalis. Biarkanlah mekanisme pencarian keseimbangan itu terproyeksi pada iklim kesetaraan, bahwa Kompasiana adalah rumah bersama tanpa sekat, biarkanlah gelimang tulisan itu mencari pembacanya sendiri atau bertualang sebagai satu subyek yang mandiri tanpa “skenario” tertentu.
Betul bahwa semua tulisan di Kompasiana baik itu “berkualitas atau tidak”, telah diberi ruang leluasa untuk bertumbuh, namun kiranya proses bertumbuh itu akan kian berkembang subur, bila ada penataan ulang dalam bentuk mengkaji kembali; apakah kita masih perlu pada keberadaan kolom tersebut.
Atau bolehlah kolom itu tetap tersedia, hanya saja kuantitas tulisan yang tertampil, cukup dua atau tiga tulisan saja. Biarlah setiap tulisan yang masuk melebur ke dalam bendungan besar tulisan, yang berisi semua hasil karya kita, tanpa pembedaan, atau bentuk-bentuk penegasan tertentu. Tokh bukankah kita bersepakat pada satu irisan pandang, bahwa tulisan apapun itu, niscaya akan memiliki pembacanya sendiri, sekarang atau nanti.
Lalu sekiranya jumlah tulisan di Penulis Tamu/ Blog Jurnalis, dikurangi atau dimampatkan, lantas sisa ruang akan difungsikan sebagai apa?
Ini dia pertanyaan yang harus kita jawab bersama, saya tak mampu menjawab sendiri.
Saya mengusulkan agar ruang lapang tadi digunakan bagi penempatan item Kompasianer teraktif hari ini; yaitu sebuah kategori yang diserahkan bagi mereka yang paling banyak memposting tulisan hari ini, sehingga memberi peluang bagi siapapun termasuk anggota baru untuk seketika memperoleh apresiasi atas karya-karyanya.
Atau ruang sisa tadi dapat berisi kategori baru: Komentator teraktif, yaitu mereka yang paling banyak mengomentari tulisan Kompasianer lain, dalam satu hari atau dalam interval waktu tertentu?
Atau dapat pula digunakan untuk mencantumkan tema tulisan apa yang paling banyak diposting oleh kompasianer hari ini.
Atau ada usul lain..?
Akhirnya, semua berpulang pada Admin sebagai penentu...
________________________________________________
Demikianlah tulisan mengada-ada dari saya, mohon tanggapan dan Terima Kasih
Salam Kompasiana !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H