Pemilihan Presiden & Wakil Presiden kurang dari 2 bulan lagi. Sudah ada dua calon yakni pasangan Jokowi-Jusuf Kalla & Prabowo-Hatta. Ada yang menarik jika kita memperhatikan pemilu kali ini, yakni GOLKAR tetap menjadi pemenang. Meskipun pada Pileg 9 April yang lalu Golkar hanya menempati peringkat 2 dibawah PDI-Perjuangan, tetapi sejatinya GOLKAR masih menjadi pemenang.
Ada 3 Parpol yang "gembongnya" merupakan mantan orang GOLKAR. Yakni Surya Paloh di NASDEM, Wiranto di HANURA, serta Capres Prabowo di GERINDRA. Jika kita menggabungkan ketiganya ditambah GOLKAR saat ini, perolehan suara murid-murid eyang Harto ini menjadi sekitar 40%.
Meskipun GOLKAR pecah karena Surya Paloh, Wiranto, dan Prabowo keluar dan mendirikan parpolnya masing-masing. Tapi antek-antek ORBA tersebut masih mendominasi politik praktis Indonesia saat ini. Bahkan SBY sendiri juga merupakan antek ORBA jika digabungkan dengan poros ORBA seperti yang disebutkan di atas, jumlahnya menjadi sekitar 50%.
Koalisi PDI-P dengan NASDEM & HANURA pun dipertanyakan. Apakah PDI-P tidak menjaga Idealismenya sebagai parpol anti-ORBA? Meskipun NASDEM & HANURA merupakan pecahan dari GOLKAR tapi jelas "gembongnya" masih keturunan ORBA. Jika Idealis, PDI-P seharusnya menolak berkoalisi dengan parpol apapun yang berbau ORBA. Meskipun ORBA sudah runtuh, tetapi pengaruh dan keturunannya belum hancur hingga saat ini.
Seharusnya PDI-P tetap menjaga sentimennya terhadap apapun yang berbau ORBA. Karena seorang Soekarnois seharusnya membenci apapun yang berbau ORBA, rezim yang menumbangkan Bung Karno. Apalagi Megawati, anak biologis Bung Karno yang dipertanyakan mengapa mau berkoalisi dengan sisa-sisa rezim yang menumbangkan ayahnya. Pada Pemilu sebelumnya yakni tahun 2009 PDI-P juga berkoalisi dengan antek ORBA, GERINDRA. Bahkan sangat jelas dengan Capres & Cawapres yang diusung yakni Megawati-Prabowo. Sangat memprihatinkan.
Sejatinya GOLKAR masih mendominasi perpolitikan Indonesia saat ini. Saya pribadi berharap bahwa di Pemilu 2019 yang akan datang, sisa-sisa ORBA akan runtuh dan itu menjadi "Reformasi yang Sesungguhnya". Untuk saat ini, GOLKAR masih menjadi pemenang Pemilu 2014. Meskipun jikalau Jokowi menjadi Presiden nanti, sisa-sisa ORBA masih mendominasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI