Mohon tunggu...
Aslam
Aslam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajarlah dari apa yang kau pijak hingga menerka sebuah jejak(kebaikan).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapuh Tetaplah Rapih

11 September 2024   18:31 Diperbarui: 11 September 2024   18:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore sudah menawarkan Jingganya

Matahari bersiap pamit melepas senyumnya

Terlihat disudut seorang dengan mata menganga

Melihat keatas mendung segera menyapa

Esok adalah waktu tuk bergulat dengan debu

Polusi udara merangkul sekujur tubuh

Kotoran mulai merasuk ke pori-pori otak

Keberuntungan saling tertolak

Dimana keabadian mutiara pilu 

Jika berkeringat saja harus menggenggam debu

Dimana keabadian tawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun