Hebat luar biasa kau bagai seorang profesor kehidupan di hatiku
Walau baca aja kau tak bisa karena memang tak ada kesempatan bagimu
Kasihmu sayangmu sempurna buat kehidupanku
Kau berikan yang terbaik yang kau mampu untukku
Bayi merah itu bukan lahir dari rahimmu
Tapi cintamu melebihi apa yang dimiliki ibu sang bayi
Kau curahkan segala hidupmu untuk dia bertumbuh
tumbuh tumbuh dan menjadi dewasa
saat aku masih terlelap dalam mimpiku
kau sudah bangun mendahului ayam berkokok
kau siapkan segala perlengkapan dan kebutuhan buat berdagang nanti
panasnya bara api yang membakat tungku pemanas bukan halangan buatmu
ya emang hanya dari makanan karyamu itu kita bisa makan dan mencukupi kebutuhan
proses pembuatan yang membutuhkan tenaga dan keringat yang tak sedikit
panas,asap,debu kadang bara api tak kau rasa saat melukai kulitmu
satu harapan dalam hatimu bisa hidup lebih baik di kelak kemudian hari
heri berikutnya kau jajakan makanan itu ke pasar
perjalanan jauh tak kau rasakan rasa capai dan lapar tak kau hiraukan
tetap tersungging senyum ketulusan dalam beban berat di punggungmu
entah sudah berapa ribu kilo yang sudah kau susuri jalan untuk mencari rejeki
ibu maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu
dimasa tuamu tak ada yang bisa kubuat untuk mu
hanya doaku setiap waktu untuk kebahagiaan dan kesehatanmu
selamat hari ibu biarlah senantiasa Tuhan member kesehatan dan kebahagiaan untukmu ibu
Â
Â
asco 221215
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H